MALAY (translated by Zaheedah, with help from Md. Azron)
Ugama Kristian di dalam Kitab Injil

Istilah Kristian tidak terdapat di dalam kitab perjanjian baru (Matius, Lukas,Markus dan Yohanes). Di dalam buku-buku yang lain, istilah Kristian disebut hanya 3 atau 4 kali sahaja (Kejadian 11:26, Kejadian 26:28, 1 Petrus 4:16). Ini adalah kerana istilah ini direka hanya selepas Nabi Isa diangkat ke langit oleh Allah swt. 

 Marilah kita lihat kepercayaan dan ajaran-ajarannya secara imbasan. Suatu perkara yang amat menonjol sekali ialah wujudnya dua bentuk ugama Kristian yang bercanggah sesama sendiri.




DUA GAMBARAN UGAMA KRISTIAN:
Pertama Kedua
1. Mengenai Nabi Isa berdasarkan sejarah Mengenai Nabi Isa yang direka
2. Yang wujud sejak Nabi Isa masih hidup Yang dirumus selepas peninggalannya.
3. Yang asli Yang muncul secara beransur-ansur
4. Diajar dan diamalkan oleh Nabi Isa sendiri Berbeza dengan ajaran dan amalannya
5. Yang mengajak kepada penyembahan Satu Dipengaruhi oleh  yang kepercayaan Greek-Romani
6. Sealiran dengan ajaran SEMUA utusan Tuhan Tidak sealiran dengan seorang pun utusan Tuhan
7. Yang mudah, terang dan dapat diterima oleh akal Yang penuh misteri, mengelirukan dan tidak dapat diterima oleh akal
8. Yang suci Yang samar-samar
9. Yang berlandaskan wahyu yang diturunkan kepada Utusan Tuhan (Nabi Isa) Yang berlandaskan khayalan seorang musuh Nabi Isa yang bertukar menjadi pengikutnya
10. Yang memberi kuasa kepada Nabi Isa sebagai guru Yang memberi kuasa kepada St. Paul sebagai pengikut
AKIBATNYA: 

Ini telah mencetuskan masalah dalam memahami ugama yang sebenar dan mengakibatkan kekeliruan dan perbalahan. Maka, tidaklah memeranjatkan apabila didapati banyak sekali pandangan yang berbeza mengenai isu yang asas di dalam ugama Kristian sendiri, dengan setiap golongan mendakwa merekalah yang benar. 

Mari kita lihat secara teliti ajaran-ajaran yang terdapat di dalam dua jenis ugama Kristian ini. 

(1) UGAMA KRISTIAN DARIPADA Nabi ISA 

Nabi Isa memperkenalkan dirinya sebagai Nabi dan Utusan Tuhan, dan mewakili Kerajaan Langit. Dia mengajak kaumnya hanya di dalam lingkungan itu sahaja. Sebagai contoh: 

(i) Nabi: 

"Tetapi hari ini dan besok dan lusa aku harus meneruskan perjalananku, sebab tidaklah semestinya seorang Nabi dibunuh kalau tidak di Jerusalem." Lukas (13:33) 

"Maka Nabi Isa berkata kepada mereka: "Seorang Nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya." Markus (6:4) 

Kaumnya mengenalinya sebagai Nabi. "Dan orang yang banyak itu menyahut: "Inilah Nabi Isa dari Nazaret di Galilea." Matius (21:22) 

(ii) Utusan Tuhan 

"Barangsiapa yang menyambut seorang anak seperti ini dalam namaku, ia menyambut aku. Dan barangsiapa menyambut aku, bukan aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus aku." Markus (9:37) 

"Sebab aku berkata-kata bukan dari diriku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus aku, Dialah yang memerintahkan aku untuk mengatakan apa yang harus aku katakan dan aku sampaikan." Yohanes (12:49) 

"Jawab Nabi Isa kepada mereka: "Ajaranku tidak berasal dari diriku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus aku."" Yohanes (7:16) 

(iii) Dia menekankan kepentingan mematuhi Hukum Tuhan. Dia juga mengajarkan ugama yang sama yang telah dibawa oleh Musa dan Nabi-Nabi yang lain, menegakkan Hukum Tuhan. Mari kita fikirkan tentang khutbahnya sewaktu dia di atas gunung. 

""Janganlah kamu menyangka, bahwa aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para Nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk memenuhinya. Karena aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Kerana itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Syurga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Syurga. Maka aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Syurga." Matius (5:17-20) 

Dia ingin melihat kaumnya mematuhi Hukum Tuhan daripada hukum yang dibuat oleh manusia dan meninggalkan sikap berpura-pura. 

"Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Isa tentang kamu: Bangsa ini memuliakan aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari padaku. sia-sia mereka beribadah kepadaku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia." Matius (15:7-9) 

Hayatilah jawapannya ketika ditanya oleh seorang Peguam berbangsa Pharisee mengenai perintah Tuhan yang paling agung. 

"Jawab Nabi Isa kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para Nabi." Matius (22:7-40) 

(iv) Tujuan misinya: Secara khususnya, dia percaya akan penyembahan Tuhan, dan menjadikannya niat bagi segala perbuatannya. 

"Maka berkatalah Nabi Isa kepadanya: "Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"" Matius (4:10) 

"Kata Nabi Isa kepada mereka: "Makananku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus aku dan menyelesaikan pekerjaanNya." Yohanes (4:34) 

(v) Ajarannya mengenai menyelamatkan diri daripada api neraka: 

"Maka aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Syurga." Matius (5:20) 

"Jawab Nabi Isa: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepadaku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam kehidupan, turutilah segala perintah Allah."" Matius (19:17) 

"Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Nabi Isa yang telah Engkau utus." Yohanes (17:3) 

"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataanku dan percaya kepada Dia yang mengutus aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup." Yohanes (5:24) 

"Tidak! kataku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertaubat, kamu semua akan binasa atas cara demikian." Lukas (13:3) 

Sekarang, bandingkan ajaran-ajaran ini dengan ajaran-ajaran Paul.

(2)  UGAMA KRISTIAN DARIPADA ST PAUL 

Pertama sekali, kita harus kenal dahulu siapakah Paul. 

Paul bukanlah salah seorang pengikut yang dipilih oleh Nabi Isa. Dia juga tidak pernah berjumpa dengan Nabi Isa. Dia beragama Yahudi dan juga berbangsa Yahudi dan mempunyai  kerakyatan Romani. Dia merupakan seorang yang bijak dan berpengaruh. 

Paul telah menentang Nabi Isa sekeras-kerasnya sewaktu hidupnya, mendera dan membunuh banyak di kalangan pengikutnya (Kejadian 26:9-11). Dia telah menyaksikan kejadian merejam St. Stephen, orang Kristian yang pertama mati shahid (Kejadian 7:58-60). Dia telah membuat kacau-bilau di dalam gereja (Kejadian 8:3). Dan kemudian dia melantik dirinya sendiri menjadi pengikut Nabi Isa. 

Paul sentiasa mempercayai Nabi Isa yang diangan-angankan dan tidak berminat dengan Nabi Isa yang tercatat di dalam sejarah. Ugama Kristian yang didedahkannya amat bertentangan dengan apa yang dipercayai oleh pengikut Nabi Isa yang terpilih. James, Ketua di dalam gereja dan adik lelaki Nabi Isa, telah menegur Paul kerana dilihatnya Paul tidak ubah seperti seorang pengkhianat, dan menasihatinya supaya membersihkan dirinya mengikut Hukum Tuhan (Kejadian 21:22-24). 

Paul telah meraih kejayaan yang besar di kalangan mereka yang bukan berbangsa Yahudi kerana dia menggunakan segala macam cara untuk mempengaruhi mereka (1 Korintus 9:19-23), tanpa teragak-agak untuk menipu (Roma 3:7-8), dan mengubah-suai ajaran Nabi Isa dengan golongan Romani yang tidak menganut mana-mana agama [ contoh : Hari Romani menggantikan hari cuti Kristian dan hari jadi tuhan Matahari (25 Disember) dijadikan hari lahir Nabi Isa. Konsep triniti juga diambil dari kepercayaan tuhan Romani ]. Mari kita lihat pula pada ajaran-ajarannya. 

(i) Ajarannya mengenai Hukum Tuhan: "Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar bertaubat dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah" Ibrani (6:1) 

"Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari hukum Taurat, sebab kita telah mati bagi dia, yang mengurung kita, sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam keadaan lama menurut huruf hukum Taurat." Roma (7:6) 

"Kamu lepas dari Nabi Isa, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih kurnia. Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan." Galatia (5:4-5) 

"Sebab Nabi Isa adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya." Roma (10:4) 

"Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat." Roma (3:28) 

Ini memberi gambaran bahawa Hukum Tuhan hanya diletakkan ke atas Nabi Isa dan tidak ke atas Paul dan pengikutnya. 

(ii) Menyelamatkan diri daripada dosa: Dia memperkenalkan cara yang amat mudah untuk menyelamatkan diri daripada api neraka.: 

"Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Nabi Isa adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan." Roma (10:9-10) 

Mari kita lihat pula apa yang Paul katakan mengenai kuasanya 

1. Dia mengaku bahawa kadangkala dia tidak menerima wahyu:  "Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan" 1 Korintus (7:12) 

"Apa yang aku katakan, aku mengatakannya bukan sebagai seorang yang berkata menurut firman Tuhan, melainkan sebagai seorang bodoh yang berkeyakinan, bahwa ia boleh bermegah." 2 Korintus (11:17) 

"Sekarang tentang para gadis. Untuk mereka aku tidak mendapat perintah dari Tuhan. Tetapi aku memberikan pendapatku sebagai seorang yang dapat dipercayai karena rahmat yang diterimanya dari Allah." 1 Korintus (7:25) 

2. Dia mengaku bahawa dia juga tidak bersih dari dosa: "Sebab memang aku tidak eadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan." 1 Korintus (4:4) 

3. Dia mengaku bahawa dia telah mereka fahaman yang tidak jelas mengenai kebangkitan: "Ingatlah ini: Nabi Isa, yang telah bangkit di kalangan orang yang telah mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku." 2 Timotius (2:8) 

4. Dia menerangkan bahawa ajarannya adalah berdasarkan fahamannya sendiri: "Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan." 1 Korintus (3:6) 

"Sesuai dengan kasih kurnia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cekap telah meletakkan dasar, dan orang lain meneruskan pembangunan di atasnya. Tetapi setiap orang harus memerhatikannya, bagaimana ia harus membangun di atasnya." 1 Korintus (3:10) 

5. Dia cuba memberi alasan untuk membenarkan segala tipu helahnya, yang dia sendiri telah katakan: "Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaanNya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?" Roma (3:7) 

Dan apa yang Tuhan katakan di Jeremiah (23:32): "Sesungguhnya, Aku akan menjadi lawan mereka yang menubuatkan mimpi-mimpi dusta, demikianlah firman TUHAN, dan yang menceritakannya serta menyesatkan umatKu dengan dustanya dan dengan bualnya. Aku ini tidak pernah mengutus mereka dan tidak pernah memerintahkan mereka. Mereka sama sekali tiada guna untuk bangsa ini, demikianlah firman TUHAN." 

Maka soalan yang paling penting sekali ialah: Siapakah yang benar? Atau siapakah yang patut dipercayai? Nabi Isa atau Paul? 

Kita tidak perlu terkeliru. Nabi Isa sendiri telah memberikan jawapannya. Dialah yang merupakan Utusan Tuhan malahan dia telah menjangkakan situasi sebegini akan terjadi. Jawapannya dapat dilihat pada ayat-ayat berikut di dalam Kitab Injil.  

(i) "Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya." Matius (10:24) 

(ii) Secara terang-terangan Nabi Isa mengajak pengikutnya kepada 'kebajikan' yang dia sendiri lakukan. 
  
"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepadaku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab apergi kepada Bapa;" Yohanes (14:12) 

(iii) Tiada contoh yang lebih terang dan sesuai daripada apa yang Nabi Isa katakan mengenai dua versi ugama Kristian ini:  

""Mengapa kamu berseru kepadaku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang aku katakan? Setiap orang yang datang kepadaku dan mendengarkan perkataanku serta melakukannya--aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan--, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu telah kukuh dibangun. Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataanku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera roboh dan hebatlah kerosakannya."" Lukas (6:46-49) 

Dasar yang disebutkan di sini mungkin dimaksudkan dengan kepercayaan Nabi Ibrahim mengenai Tuhan yang Satu dan Hukum Tuhan – ajaran Nabi Isa. 

(iv) Nabi Isa telah memberi peringatan kepada mereka yang tidak mengikutnya. Perhatikanlah amarannya: 

"Bukan setiap orang yang berseru kepadaku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapaku yang di syurga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namamu, dan mengusir setan demi namamu, dan melakukan banyak mukjizat demi namamu juga? Pada waktu itulah aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"" Matius (7:21-23) 

(v) Satu lagi amaran diberi, agar manusia tidak berkata sewenang-wenangnya: 

"Tetapi aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman." Matius (12:36) 

Setelah mendengarkan kata-kata akhir daripada Nabi Isa, terpulanglah kepada anda untuk memilih jalan yang benar.  INI ADALAH PILIHAN ANDA! 
 
 
 

 
 
 
 'CHRISTIANITY' IN THE BIBLE
The word 'Christianity' is not found anywhere in the Gospels. In the other books of the New Testament 'Christian' is mentioned probably three or four times (Acts 11:26, Acts 26:28, 1 Peter 4:16). This is understandable, because the term was coined much later when Jesus had left this world.   

So, let us briefly look for its beliefs and teachings.   
One thing which emerges very clearly and conspicuously is that there exist two contrasting pictures of 'Christianity'.   
 

THE TWO PICTURES OF CHRISTIANITY:
   
ONE TWO
One picture of Christianity   
1. is of a Historical Jesus   
2. that existed during the life time of Jesus   
3.  that was original   
4. Jesus himself preached and practiced   
5. that invites to pure monotheism   
6. in line with the teachings of ALL the Prophets of God   
7. that is simple, clear, and logical   
8.  that is pure   
9. sourced in the Revelation from God to the  Messenger of God (Jesus)   
10. that has the authority of Jesus, the master 
The other picture   
1. is of a mythical Jesus   
2. that was formulated after his   
departure from this world   
3. that gradually evolved   
4. contrary to his teachings and practices   
5. influenced by Greeco-Roman mythologv   
6. in line with NONE of the Prophets of God   
7. that is mysterious, confusing, and illogical   
8. that is masked   
9. sourced in the  vision of Jesus to an  enemy-turned-apostle of Jesus   
10.has the authority of St. Paul. the disciple
 
THE RESULT:
This has created a problem in understanding the true religion, and has resulted in confusion and conflict. No wonder there are so many disagreeing points of view on basic issues within the Christian world itself, each group claiming to be on the right path.   

Let us look into the teachings, in each of the two versions of Christianity.   

(1) CHRISTIANITY OF CHRIST:    

Jesus presented himself as a Prophet and a Messenger of God, and representative of the Kingdom of heaven. He always invited people to follow him in that capacity only. Examples:   

(i) A Prophet of God:   

“Nevertheless I must walk today, and tomorrow, and the following: for it cannot be that a prophet perish out of Jerusalem.” Luke (13:33)   

“But Jesus said unto them, a prophet is not without honour, but in his own country, and among his own kin, and in his own house.” Mark (6:4)   

People recognised him as Prophet of God.   

“And the multitude said, This is Jesus the prophet of Nazareth of Galilee.” Matthew (21:11)   

(ii) A Messenger of God, i.e., the one who is sent by God:   

“..and whosoever receiveth me, receiveth not me, but him that sent me.” Mark (9:37)   

“For I have not spoken of myself; but the Father which sent me he gave me a commandment, what I should say, and what I should speak.” John (12:49)   

“Jesus answered them and said, My doctrine is not mine, but his that sent me.” John (7:16)   

(iii) He laid emphasis on obeying the Divine Law: He taught the same religion that had been presented by Moses and other prophets, upholding the Divine law. Consider his Sermon on the Mount. Matthew (5:17-20):   

“Think not that I am come to destroy the law, or the prophets, I am not come to destroy, but to fulfill. For verily I say unto you, till heaven and earth pass, one jot or one title shall in no wise pass from the law, till all be fulfilled. Whosoever therefore shall break one of these least commandments, and shall teach men so, he shall be called the least in the kingdom of heaven: but whosoever shall do and teach them, the same shall be called great in the kingdom of heaven.”   

He wanted the people to obey the Divine law, rather than man made law, and leave hypocrisy: Matthew (15:7-9):   

“Ye hypocrites, well did Isaiah prophesy of you, saying, This people draweth nigh unto me with their mouth, and honoureth me with their lips; but their heart is far from me. But in vain they do worship me, teaching for doctrines the commandments of men.”   

Consider his reply when he was asked by a Pharisee lawyer about the greatest commandment in the law: Matthew (22:37-40):   

“Thou shalt love the Lord thy God with all thy heart, and with all thy soul, and with all thy mind. This is the first and great commandment. And the second is like unto it, Thou shalt love thy neighbour as thyself. On these two commandments hang all the law and the prophets.”   

(iv) Aim of his mission: He believed exclusively in the worship of God, and made it the ultimate aim of all his activities:   

“Thou shalt worship the Lord thy God, and him only shalt thou serve.” Matthew (4:10)   

“My meat is to do the will of him that sent me, and to finish his work.” John (4.34)   

(v) His teachings regarding salvation:   

“For I say unto you, that except your righteousness shall exceed the righteousness of the scribes and the Pharisees, ye shall in no case enter into the kingdom of heaven.” Matthew (5:20)   

“but if thou wilt enter into life, keep the commandments.” Matthew (19:17)   

“And this is life eternal, that they might know thee the only true God, and Jesus Christ, whom thou hast sent.” John (17:3)   

“Verily, verily, I say unto you. He that heareth my word, and believeth on him that sent me, hath everlasting life, and shall not come into condemnation; but is passed from death into life.” John (5:24)   

“I tell you, Nay: but, except ye repent, ye shall all likewise perish.” Luke (13:3)   

Now compare this with what Paul teaches.   

(2) CHRISTIANITY OF PAUL:    

Let us know first who was Paul.   

Paul was not one of the disciples chosen by Jesus, nor did he ever meet Jesus. He was a Jew by race and religion, and enjoyed the privilege of being a Roman citizen. He was an intelligent and influential person.   

Paul strongly opposed Jesus during his life time, and tortured and killed many of his followers (Acts 26:9-11). He was present at the stoning of St. Stephen, the first Christian martyr (Acts 7:58-60). He made havoc of the church (Acts 8:3). And later he became a self-appointed apostle of Jesus.   

Paul always believed in the Jesus of his vision, and was not interested in Jesus of history. His revealed version of Christianity was fundamentally different from what the chosen disciples of Jesus believed. He was rebuked by James, the Head of the church and younger brother of Jesus, as he considered Paul no better than a renegade and polluted person, and hence advised Paul to go and cleanse himself according to the Law (Acts 21:22-24).   

He achieved tremendous success among the Gentiles as he used all means to win them (1 Corinthians 9 :19-23), not hesitating even to tell lies (Romans 3:7-8), and making give-and-take adjustments with the Roman pagans [e.g., Roman Sunday took the place of Christian Sabbath and the traditional birthday of the Sun god (25 December) became the birthday of Jesus. Even the concept of the triune Roman god was imported]. Let us look into his teachings:   

(i) His teachings concerning the Law:   

“Therefore leaving the principles of the doctrine of Christ, let us go on unto perfection; and not laying again the foundation of repentance from dead works and of faith toward God.” Hebrew (6:1)   

“But now we are delivered from the law, that being dead wherein we were held; that we should strive in newness of spirit, and not in the oldness of the letter.” Romans (7:6)   

“Christ is become of no effect unto you, whosoever of you are justified by the law; ye are fallen from grace. For we through the Spirit wait for the hope of righteousness by faith.” Galatians (5:4-5)   

“For Christ is the end of the law for righteousness to every one that believeth.” Romans (10:4)   

“Therefore we conclude that a man is justified by faith without the deeds of the law.” Romans (3.28)   

It implies that the Law was binding on Jesus but not on Paul and his followers.   

(ii) Salvation: He presented a very easy formula to attain salvation:   

“that If thou shalt confess with thy mouth the Lord Jesus, and shalt believe in thine heart that God hath raised him from the dead, thou shalt be saved. For with the heart man believeth unto righteousness; and with the mouth confession.” Romans (10:9-10)   

Let us see now what Paul himself says about his authority.   

1. He confesses at times that he is not divinely inspired: “But to the rest speak I, not the Lord”: 1 Corinthians (7:12)   

“That which I speak, I speak it not after the Lord, but as it were foolishly, in this confidence of boasting.” 2 Corinthians (11:17)   

“Now concerning virgins I have no commandments of the Lord: yet I give my judgment, as one that hath obtained mercy of the Lord to be faithful.” 1 Corinthians (7:25)   

2. He confesses that he is not innocent either: (“For I know nothing by myself; yet am I not hereby justified: but that judgeth me is the Lord.” 1 Corinthians (4:4)   

3. He admits that he invented the mysterious doctrine of resurrection: “Remember that Jesus Christ of the seed of David was raised from the dead, according to my gospel.” 2 Timothy (2:8)   

4.  He explains that his preaching was his own founding: “Who then is Paul. And who is Apollos, but ministers by whom ye believed, even as the Lord gave to every man? I have planted, Apollos watered but God gave the increase.” 1 Corinthians (3:6)   

“According to grace of God which is given unto me, as a wise masterbuilder, I have laid the foundation, and another buildeth thereupon.” 1 Corinthians (3:10)   

5. He tries to justify his lies, which he himself has said: “For if the truth of God hath more abounded through my lie unto his glory; why am I also judged as a sinner?” Romans (3:7)   

And what God says of lies, in Jeremiah (23:32): “Behold, I am against them that prophesy false dreams, saith the Lord, and do tell them, and cause my people to err by their lies, and by their lightness; yet I sent them not, nor commanded them.”   

Consequently, the most important question is: Who is right? or, whom to believe? Jesus or Paul?   

One need not be perplexed. Jesus himself has provided us with the solution to this problem. After all, he was a mighty Messenger of God; he did foretell about such situations. The solution is to be seen in his following statements as reported in the Bible.   

(i) “The disciple is not above the master, nor the servant above his lord.” Matthew (10:24)   

(ii) In no uncertain terms Jesus enjoined on his followers 'to do the works' which he himself was doing: John (14:12)   

“Verily, I say unto you, He that believeth in me, the works that I do shall he do also.”   

(iii) Nothing could be more a clear and befitting example than what Jesus has given for these two versions of the Christianity:   

“And why call ye me, Lord, Lord, and do not the things which I say? Whosoever cometh to me, and heareth my sayings, and doeth them, I will show you to whom he is like: he is like a man which built a house, and dug deep, and laid the foundation on a rock: and when the flood arose, the stream beat vehemently upon that house, and could not shake it; for it was founded upon a rock. But he that hearth, and doeth not, is like a man that without a foundation built a house upon the earth; against which the stream did beat vehemently, and immediately it fell; and the ruin of that house was great.” Luke (6:46-49)   

The foundation could mean here the Abrahamic faith of pure monotheism and the Divine Law- the things that Jesus was preaching.   

(iv) Jesus warned those Christians who do not follow him. Please listen to his warning carefully: Matthew (7:21-23):   

“Not everyone who saith unto me, Lord, Lord, shall enter into the kingdom of heaven; but he that doeth the will of my Father which is in heaven. Many will say to me in that day, Lord, Lord, have we not prophesied in thy name? And In thy name have cast out devils? And in thy name done many wonderful works? And then I will profess unto them, I never knew you: depart from me, ye that work iniquity.”   

(v) Another warning, that people should not use words casually:   

“But I say unto you, that every idle word that men shall speak, they shall give account thereof in the day of judgment.” Matthew (12:36)   

After hearing the verdict from Jesus, it is up to you to decide the right course. THE CHOICE IS YOURS!   
 

Taken from Islamic Discovery Centre
 

   

Hosted by www.Geocities.ws

1