Usually Their 11 Destroy Us, Now Our 11 Destroy Them

By : Andrew Alexander

Chelsea 1 - 2 Arsenal. Saat half time saya sudah putus asa. Kenapa ? Karena saya melihat pada saat babak pertama Arsenal sangat jarang memberikan ancaman ke Cech. Lalu saya melihat bahwa Chelsea cukup mendominasi permainan, dan Djourou tampak dodgy di center bek. Dan, gol untuk mereka Chelsea sangat pas momentumnya, beberapa menit sebelum half time. Itu berefek baik bagi Chelsea dan berefek buruk bagi Arsenal. Chelsea bisa mengarungi babak keduda dengan lebih tenang karena mengantongi modal 1 gol. Dan Arsenal memasuki babak keduda tentunya dengan perasaan tertekan untuk mengejar gol. Namun, ternyata saya harus memberikan pujian pada anak asuh Wenger untuk kegigihan mereka di babak kedua. Dam akhirnya apa ? Kemenangan bagi Arsenal, dan kekalahan kedua at SO CALLED STAMFORD BRIDGE bagi Chelsea.

Tentu saja, Arsenal terbantu oleh keberuntungan karena gol RVP sebenarnya sangat - sangat offside. Kira - kira ia berdiri 1 meter offside. Aneh, mengapa wasit dan hakim garis di liga yang ingin disebut paling terkenal di dunia bisa melakukan kesalahan yang fatal seperti itu. Jika RVP offside hanya beberapa inci maka wajar lah. Namun, lihatlah rekaman tersebut. RVP offside sekitar 1 meter. Semua bek Chelsea termasuk John Terry, Cashley, Ivanovic hanya mengangkat tangan mereka kepada hakim garis dan tidak serius menjaga RVP. Mengapa ? Karena mereka semua yakin bahwa offside pasti akan diberikan. Hal yang sama juga berlaku kepada Cech. Namun, dalam sepakbola yang penting adalah kenyataan di lapangan dan hasil akhir. As Patrick Vieira usually says," The truth is on the pitch." . Chelsea bisa komplain seharian. Namun, kenyataan di lapangan dan di koran - koran menuliskan bahwa Arsenal menang 2 - 1. Life goes on Folks.

Pada babak kedua Arsenal benar - benar meningkatkan intensitas serangan. Walaupun sejujurnya, penampilan Arsenal di kala waktunya yang terbaik pun. Seperti misalnya ketika melawan Chelsea kemarin dan ketika menang melawan MU, baru sekitar 70 persen dari Arsenal musim lalu ketika masih ada Hleb, dan Flamini. Arsenal yang sekarang kekurangan kreatifitas dan passing - passing mematikan di area kotak penalti.. Untung kita masih mempunyai RVP yang bisa mengubah skor akhir. Tendangan - tendangannya selalu tidak terduga - duga. Dan yang penting sangat kencang. Saat Arsenal mencetak gol pertama dan menyamakan kedudukan, saya langsung semangat dan beru berpikir, We can do It ! Dalam pertandingan sepakbola, dalam skor 2 - 1. Biasanya yang mencetak gol duluan adalah yang kalah. Mengapa bisa demikian ? Karena yang menyamakan kedudukan biasanya menjadi trengginas dan merasa mendapat tambahan keyakinan untuk bisa menang, sedangkan yang disamakan kedudukannya merasa bahwa mereka menjadi bisa dikalahkan. Buktinya : Musim lalu ketika kita kalah di Old Trafford 1 - 2. Kita mencetak gol duluan. Ketika kita kalah 1 - 2 di Stamford Bridge, Sagna mencetak gol duluan. Maka ketika RVP menyamakan kedudukan kemarin. Saya berpikir bahwa kita bisa sekaligus memenangi pertandingan ini. Apalagi melihat mental JT, Cashley yang jatuh karena terhukum oleh gol yang sangat - sangat offside. Hasilnya ? Gol kedua dari RVP dengan volly cantik ke sudut kiri bawah gawang. Cech tidak sampai untuk menjangkaunya.

Pada pertangan kemarin. Banyak hal yang bisa dicatat dan baik untuk dicatat dan diberitakan. Gallas bermain sangat baik. Tampaknya melepas ban kapten merupakan langkah yang bijak. Ia menjadi lebih pendiam, namun serius dalam mengemban tugasnya. Biasanya jika memakai ban kapten, ia lebih banyak nyerocosnya ketimbang beraksi di lapangan. RVP bila sedang ada anginnya bisa menjadi pemain yang sangat berbahaya. RVP always like that. Bisa mematikan namun di pertandingan berikut menjadi sangat buruk. Denilson tampaknya ingin membuktikan kepada fans gunners yang menyangsikan dirinya bisa menjadi Flamini. Song bermain cukup baik walaupun ia bukan Flamini, Vieira, Edu, atau Petit. Sagna, Clichy superb. Nasri biasa - biasa saja. Sementara ia bisa melakukan tugas rosicky sampai Rosicky kembali. Ade ? He is not Henry I already told you. Musim lalu tampaknya hanya one season wonder bagi dia. Apakah ia sensaional musim ini ? Tidak. Apakah ia patut disamakan dengan Henry dan pantas digaji 120k ? Untung saja, Wenger tidak melakukan hal tersebut.

Overall, Kemenangan ini membuat Arsenal memperpendek jarak dengan Chelsea menjadi 7 poin. Tunjukkan konsistensi di pertandingan - pertandingan berikutnya donk Arsenal ! You go gunners, You got my support !

2 Desember 2008

HOME

Hosted by www.Geocities.ws

1