Aku sangat memperhatikan detail dan setting dari cerpenku yang satu ini. Aku membayang-bayangkan bagaimana cerita yang menyejukkan, namun penuh dengan intrik dan teka-teki—dan tentunya terjadi di kota yang dipenuhi dengan hujan.

            Aku menikmati sekali suasana saat aku menulis Akhir Bulan Oktober. Tak banyak yang aku pikirkan saat itu, namun aku menikmatinya. Aku membayangkan bagaimana si karakter utama menghadapi pamannya yang terlihat sebegitu aneh tingkahnya. Aku juga membayangkan bagaimana intrik dan teka-teki teman lama si karakter utama. Sekali lagi, aku benar-benar menikmatinya.

            Waktu yang aku butuhkan untuk menulis cerpen ini tidaklah sebentar. Mungkin dua minggu baru selesai. Aku masih menunggu mood ku untuk menulis cerpen ini. Waktu terbaik sebenarnya saat hari hujan, namun saat itu hujan tak kunjung turun, sehingga aku harus menunda pembuatan cerpen ini beberapa hari.

            Setelah banyak hal yag kulewati dengan menulis beberapa cerita, aku mulai belajar banyak. Menuju perbaikan pun tidak berhenti sampai sini, dan terus berlanjut. Dan tentu saja, masih banyak hal yang perlu diperbaiki di cerpen ini, da selanjutnya. Terima kasih telah membaca J

 

Aprizky