My Education

 

 

Education is the most powerful weapon which you can use to change the world- Nelson Mandela


Cerita ini berdasarkan pengalaman saya.
Orang tuaku selalu mengutamakan pendidikan bagi anak anaknya dari pada apapun.  Orang tuaku berpikiran bahwa pendidikan merupakan suatu modal awal untuk mengubah kehidupan yang lebih baik. Hal ini memang terjadi pada diriku, saya Fransiskus Hendri sebagai anak pertama, saya telah diberikan oleh orang tuaku untuk bersekolah unggulan. Sebab, sekolah unggulan biasanya bukan hanya mendidik secara academis tetapi juga secara berperilaku baik.

Pada awalnya, saya didaftarkan di sebuah taman kanak kanak bertahap Internasional yaitu Palm Kids oleh kakek saya. Namun, keputusan kakek saya tidak disepakati oleh ayah saya. Ayah saya takut tidak dapat mengimbangi biaya finasial sekolah tersebut. Biayanya terlalu tinggi. Ayah saya memilih taman kanak kanak dekat rumah yaitu TK. Doa Ibu (orang percaya doa ibu biasanya manjur :D).

Berjenjangnya umur, saya melangkah untuk bersekolah tingkat dasar di SD Xaverius 9. Kegiatan selama sekolah dasar memberikan ku kemampuan untuk beradaptasi dalam menerima ilmu, bergaul dan memikirkan cita cita. Masa SD merupakan masa paling semangat ku untuk belajar karna fokusnya hanaya pada pelajaran.

Saya bersekolah di SMP Xaverius 2 Palembang. Pada masa Smp ini saya dapat menggali semua potensi yang ada dalam diri saya. Ketika semata smp saya rajin sekali mengikuti berbagai lomba. Sekolah selalu menyalurkan bakat bakatku.  Tapi, saya mempunyai cita cita untuk mendapatkan beasiswa untuk sekolah. Saya mencoba tes beasiswa Pasiad namun gagal. Akhirnya, saya mendapatkan informasi tentang  program beasiswa unutk bersekolah yang bertahap Internasional. Saya sangat berantusias dalam mengikuti persyaratana tes bersebut.

Berawal dari pengiriman aplikasi tentang data diri. Hatiku mulai takut kog ngak ada kabar, lolos atau tidak. Suatu malam handphone papa berdering ternyata sayal lolos tes tahap pertama. Test tahap kedua akan dilaksanakan di BLPT tentang tes akademik dan personal ablity. Untuk menghadapi tes tersebut saya telah mempersiapkan terutama kemampuan berbahasa inggris.

Tanpa kusadari ternyata rumahku di survey dari pihak Sampoerna Foundation. Pengunjungan rumah tersebut merupakan tes tahap ketiga. Saya merasa optimis pada saat itu.

Horee.. Saya mendapatkan beasiswa tersebut. Saya bersekolah di SMAN Sumatera Selatan Sampoerna Academy. Sekolah ini merupakan sekolah terbaik yang pernah saya rasakan. Saya di didik untuk menjadi seorang pemimpin bangsa Indonesia di masa mendatang. Saya dapat memp[erdalam kemampuan berbahasa inggris dan berpikiran maju.

Sekarang, saya mempunyai cita cita untuk melanjutkan sekolahku di luar negeri. Amieen..