Articles

  • J

    Ku Tak Menyangka

    By: @Imamferi_cool

    Sebelumnya, aku tak mengenal dia. Dia mencoba untuk mengerayangi kehidupanku dengan cara meminta bantuan dari temanku yang notabene memiliki nomor handphone yang tak biasa aku berikan ke sembarang orang.
    Pertama, aku mengetahui dari temanku bahwa dia itu mencoba melewati jurang, mengantam tembok yang keras, menyelam ke dasar laut yang paling dalam, dan menembus planet-planet mulai dari Merkurius hingga Pluto yang sekarang dinyatakan hilang hanya untuk mengenal jauh tentang aku.
    Aku merasa sedikit gugup, setelah mengetahui bahwa temanku telah diancam jika tidak memberikan nomor tersebut dengan dirinya, dengan cara tidak menganggap temanku itu sebagai adik angkatnya lagi dikarenakan temanku adalah satu-satunya adik kelas yang lumayan dekat dengan dia, sedangkan aku juga super dekat dengan temanku itu.
    Kecurigaan itu akhirnya muncul, aku sedang bermain dengan teman-temanku yakni olahraga yang paling aku elu-elukan, karena sepintas olahraga ini memunculkan gairah padaku bahwa kita tidak butuh hanya tenaga tetapi kita juga perlu otak untuk membuatnya seimbang yakni olahraga basket. Waktu itu dia menonton kami bertanding, setelah jam break tiba, kami pun bergegas untuk ke pinggir lapangan guna mengambil botol minum yang berbentuk power ranger merah kesukaanku.
    Sekali aku menenggak air minum di botolku, dia coba mendekatiku dan menyatakan, “boleh tidak aku meminta air minum itu?” Seketika juga aku pun menjawab, “oke, kamu boleh kok !”
    Setelah dia minum, aku merasa heran kenapa dia terlalu dekat denganku. Aku yang mana belum mengetahui dia secara pasti, tapi dia berani-beraninya meminta air minum dengan gamblangnya. Akhirnya aku menaruh curiga pada gerak-gerik dia.
    Keesokan harinya temanku akhirnya berkata padaku bahwa ada yang mencoba mendekatimu. Aku pun menaruh curiga kepada si dia. Selama 2 harian penuh aku menelisik dia, ternyata dia seorang fans berat aku, dikarenakan permainan basketku dan kharisma yang aku punya menggetarkan hatinya.
    Aku mengetahui ini semua setelah aku tidak sengaja membaca buku diarinya yang terjatuh ketika aku berpapasan dengan dia di depan kelas. Aku tersipu malu karena catatan harian tersebut. Ternyata aku, hahaha aku tidak bisa mengungkapkan kegembiraan itu semua.
    Aku pun meminta bantuan kepada temanku untuk data mengenal dekat dengan dia. Tak lama berselang temanku mengirim pesan sms kepadaku, bahwa si dia mau berteman dekat denganku dan juga mau mengenal lebih dekat.
    Perasaanku tidak enak, kenapa si cowok yang harus dideketin duluan. Dengan memberanikan diri, aku pun mengambil langkah terlebih dulu untuk berdekatan dengan dia. Ternyata eh ternyata, setelah ditelisik lebih dalam, dia adalah saudara sepupu jauh dari keluarga papaku yang tinggal di Amerika, dan dia baru pulang ke Indonesia dan menetap di Indonesia selama 5 tahun.