Home > Artikel > Serba-Serbi DVD

Serba-Serbi DVD

Era VCD telah lewat! Sekarang saatnya DVD (Digital Video Disc/Digital Versatile Disc). Dengan menjanjikan kualitas gambar yang lebih bagus dan suara yang lebih menggelegar, DVD telah menjadi barang elektronik terpanas 2004! Keunggulan DVD dibandingkan VCD antara lain:

  1. Kapasitas simpan yang jauh lebih besar dibandingkan VCD, mulai kapasitas 4,7 GB (single layer, single sided) sampai 18 GB (double layer, double sided) memungkinkan film sepanjang 2 jam tertampung dalam satu keping DVD, lengkap dengan trek audio Dolby Surround dan DTS 5.1 dan ekstra bonus (trailer, subtitel, multiangle, dll)!
  2. Kualitas gambar yang jauh lebih baik (720 x 480) dibandingkan VCD (352 x 240), dengan kualitas audio Dolby Surround ProLogic dan DTS 5.1 yang dijamin menggelegar.
  3. Fasilitas tambahan (lihat no.1) seperti subtitel/multilingual, multiangle (sudut pandang berbeda adegan film), ekstra trailer, wawancara, behind the scene, soundtrack clip, galeri foto, dll).
  4. Kemampuan resume, sehingga apabila kita belum selesai menyaksikan satu judul film, kita dapat meneruskannya pada kesempatan lain tepat di mana kita meninggalkannya.

Namun demikian, bukan berarti DVD lepas dari kekurangan, beberapa di antaranya adalah:

  1. Sistem region code (RPC), yang membatasi peredaran keping DVD dan DVD player untuk beberapa negara atau satu kawasan tertentu di dunia. Konsorsium DVD membagi dunia menjadi 8 region: Amerika Serikat dan Kanada (1), Eropa Barat, Jepang, dan Afrika Selatan (2), Asia Tenggara (3), Australia dan Amerika Selatan (4), Asia, Eropa Timur, dan Afrika (5), RRC (6). Player DVD hanya memainkan keping DVD yang regionnya sesuai.
  2. Sistem enkripsi (CSS), yang membuat backup DVD menjadi sulit, dan juga menyulitkan untuk memainkannya di platform Linux secara legal, karena dibutuhkan lisensi untuk mendekripsinya.

Dua-tiga tahun yang lalu, harga player DVD dan DVD-ROM drive untuk PC masih sangat mahal. Namun kini, harga player DVD sudah meluncur tajam di kisaran 500 ribuan dan DVD-ROM dapat diperoleh dengan harga tak lebih dari 300 ribuan saja. Harga keping DVD memang belum beranjak dari kisaran 150-250 ribu, namun DVD bajakan sekarang dapat diperoleh dengan harga hanya 5-25 ribu dengan kualitas yang tak kalah dari yang asli, dan dalam format tidak terenkripsi dan all region (tanpa RPC), sehingga bisa dimainkan di Linux. (Penulis tidak mungkin menyarankan untuk membeli barang bajakan, it's at your own risk) DVD bajakan pun sudah banyak ditemui di tempat-tempat penjual VCD/CD/MP3 kaki lima.

Tip dan trik di bawah ini (mungkin) kebanyakan berlaku untuk pengguna DVD asli (karena Penulis belum pernah memegang DVD asli!):

  1. Ceklah merek Player DVD/DVD-ROM yang Anda beli pada penjualnya, khususnya mengenai kode region (RPC). Untuk DVD-ROM dapat dicek dengan program Cdvdinfo, DvdInfo Pro atau DriveInfo.
  2. Jika player/DVD drive Anda belum region free, carilah informasi di internet untuk mengakalinya, Cobalah di http://forum.rpc1.org untuk upgrade firmware atau program khusus untuk mematikan proteksi region player Anda.
  3. Untuk DVD-ROM, proteksi region kedua terdapat di sistem operasi (Windows) yang harus dimatikan dengan program DVD Region Killer, DVD Genie, atau DVD Region Free.
  4. Bagi pengguna Linux, cobalah program Xine, Totem, Mplayer, VideoLAN, atau Ogle untuk memainkan DVD. Jika keping DVD Anda terproteksi, carilah librari DeCSS untuk mendekripsinya di homepage program playernya atau menggunakan search engine.
  5. Bagi pembeli DVD-ROM drive, pastikan Anda mendapat program playernya, seperti PowerDVD atau WinDVD, karena Windows Media Player tidak bisa langsung memainkan DVD. Anda juga biasanya mendapatkan bonus player DVD jika membeli kartu grafis Nvidia GeForce/ATI Radeon.
  6. Bagi Anda yang ingin menikmati tata suara DVD yang sesungguhnya dengan Dolby Surround ProLogic atau DTS 5.1, pastikan PC Anda dilengkapi kartu suara yang mendukung tata suara 5.1 (Creative SB Live! DE 5.1/Audigy/Extigy, WinFast 6x, Onboard Sound CMI8738, ALC650, VIA Envy HT, TurtleBeach/TerraTec) dan speaker 5.1 (Creative SoundWorks, Altec Lansing, dll) berjumlah 6 buah (2 front, 2 back, 1 center plus subwoofer). Untuk menikmati DTS, diperlukan DTS decoder di kartu suara/speaker, yang harganya lebih mahal lagi.
  7. Bagi pengguna player DVD yang dihubungkan dengan TV, gunakan paket Home-Theater-in-a-Box (HTiB) yang banyak dijual di pasaran, degan spesifikasi minimal sebuah Receiver/Surround Processor ditambah 6 buah speaker, atau beli saja DVD compo yang sudah banyak beredar di pasaran yang sudah dilengkapi surround processor dan 6 speaker dan dijamin kompatibel.
  8. Bagi pengguna player DVD, perhatikan spesifikasi player Anda, apakah mampu memainkan DVD dengan progressive scanning, dan juga TV Anda harus mendukung multisistem (NTSC/PAL/SECAM).
  9. Perhatikan pula keping DVD Anda, apakah dilengkapi trek Dolby Surround, DTS, atau hanya Stereo PCM 2 kanal. Banyak keping DVD bajakan tidak menyertakan trek Dolby/DTS, terutama keping DVD 2-in-1 atau 3-in-1. Untuk DVD asli, Anda bisa komplain jika ternyata surround-nya tidak keluar.
  10. Bagi yang ingin mem-backup DVD (asli)-nya, karena enkripsi yang digunakan memaksa Anda menggunakan program khusus untuk mengerjakannya, seperti Steinberg, Pinnacle Instant Copy, Nero Recode, MovieJack, DVD Decrypter, CladDVD, atau Smart Ripper. Anda juga harus mempunyai drive DVDRW. Perhatikan bahwa ada tiga standar DVD writer, yaitu DVD-R/RW, DVD+R/RW, dan DVD-RAM. Pastikan drive Anda mendukung paling tidak format DVD-R/RW dan DVD+R/RW. Namun jika Anda ingin mengubah DVD Anda ke format yang muat di keping CD biasa(VCD/SVCD/DivX), gunakan program seperti DVDx, DVD Shrink, TMPGEnc, VirtualDub, DVD Shrink, DivX Pro, Xvid, dan tentu saja Anda cukup menggunakan CD-RW drive untuk membakarnya ke CD.

Artikel Terkait

back to index


Homepage ini seisinya © 2002-2007 oleh Imam Indra Prayudi 1