Home > Artikel > Migrasi dari Windows ke Linux

Migrasi dari Windows ke Linux

UU HaKI akhirnya diberlakukan mulai 29 Juli 2003. Para pembajak (komersial) ketakutan, penjual VCD/DVD/Mp3/Program bajakan pada ilang, penjual komputer nggak berani nginstal Windows dkk, perusahaan besar/kecil, warnet, kampus mulai waspada kalo-kalo ada sweeping, dst dst. Bagaimana dengan Anda? sudah siap dirazia dan di-'tilang'? Kalo ketangkep polantas cuma bayar beberapa puluh ribu, yang ini bisa makan biaya ratusan ribu sampai jutaan bergantung berapa banyak software bajakan terinstalasi di tiap-tiap komputer Anda. Pilihannya jelas; bayar atau mati...maksudnya copoti software-software bajakan tersebut dari komputer Anda. Lalu, kita nggak bisa pakai komputer dong, mengingat untuk makan sehari-hari pun kadang-kadang ngutang, apalagi beli software asli yang katanya mahal-mahal itu?.

Untunglah, solusi untuk masalah itu sudah ada, yang tak lain adalah menggunakan software-software yang gratis/bebas (free). Kalau kita sudah mengenal beberapa software yang dapat digunakan tanpa harus membelinya, yang dikenal dengan shareware/freeware, seperti WinZip, mIRC, Netscape, Winamp, atau Acrobat Reader. Tapi software tersebut berjalan di Windows, yang tidak pernah gratis, jadi tetap saja harus beli Windows. Ya, kalau Anda masih berat untuk melompat dari jendela, untuk bertualang bersama para penguin atau daemon. Ya, adalah Linux yang menjadi solusi terbaik saat ini. Dengan lisensinya, GPL, Linux bebas dikopi, diinstalasi, disebarluaskan, diutak-atik, dan digunakan tanpa pusing memikirkan harus bayar. Dibandingkan 3-4 tahun lalu, Linux dalam berbagai wajah (distro) sudah banyak mengalami kemajuan, sehingga dapat digunakan semudah Windows.

Linux selama ini berkembang pesat untuk server, sehingga banyak aplikasi dan tools superior yang dikembangkan untuk server, terutama server web seperti Apache, PHP, Perl, MySQL, PostgreSQL, MRTG, dan masih banyak lagi. Di sisi lain, Linux untuk desktop juga berkembang tak kalah pesat, meskipun belum menyamai Windows. Banyak aplikasi yang dikembangkan untuk desktop, seperti KDE, Gnome, OpenOffice, GIMP, Xmms, MPlayer, Xine, KOffice, AbiWord, Mozilla, dan masih banyak lagi. Namun secara umum bisa dikatakan bahwa Linux sudah layak digunakan untuk desktop secara umum.

Sebelum Anda memutuskan beralih ke Linux ada baiknya mempertimbangkan kebutuhan komputasi Anda, fungsi-fungsi apakah yang ingin Anda jalankan di komputer Anda. Apabila komputer Anda hanya digunakan untuk mengetik-ngetik (office), multimedia (putar lagu dan VCD), dan menjelajah internet (browsing, chat) maka Linux sudah mampu memenuhi kebutuhan Anda. Juga apabila Anda suka mengerjakan pemrograman (C, C++, Java) dan pengembangan aplikasi berbasis internet (Dynamic Pages), maka Linux akan cocok bagi Anda. Bahkan untuk menjalankan aplikasi-aplikasi iptek dan pendidikan sederhana pun ada. Juga untuk manjalankan beberapa game kelas atas (dengan spesifikasi hardware yang mendukung dan gamenya pun harus membayar!). Mungkin satu-satunya hal yang belum bisa dilakukan Linux adalah memutar DVD dan video QuickTime (bisa diakali menggunakan emulator).

Jika di lingkungan Windows kita mengenal jenis-jenis OS Windows mulai versi 3.x, 9x, Me, NT, 2000, atau XP, di Linux kita mengenal distro seperti RedHat, Mandrake, SuSE, Debian, atau Slackware. Namun keduanya sangat berbeda dalam pengertian dan penggunaan, karena satu distro memiliki versinya masing-masing (versi terakhir: RedHat 9.0, SuSE 8.2, Mandrake 9.1, Debian 3.0r1, Slackware 9.0) dan bisa diatur untuk berbagai konfigurasi hardware (mulai 386, 486 sampai Pentium 4/Athlon XP, kecuali Mandrake yang minimum harus Pentium I). Untuk desktop, konfigurasi hardware lebih menentukan tampilan grafis (GUI) yang bisa digunakan alih-alih jenis dan versi distro yang dipilih. Di lingkungan Linux ada belasan tampilan desktop (GUI) yang bisa dipilih, mulai dari yang ringan sampai yang berat. Di bawah ini penggolongannya:

  1. Ringan (konfigurasi minimum 486-Pentium, 32 MB RAM, dan 1 MB VGA): BlackBox, XFCE, IceWM-Light, TWM, Fvwm
  2. Sedang (Pentium II/III/Celeron, AMD K62/III/Duron, 64MB RAM, 4-8 MB VGA): IceWM, WindowMaker, AfterStep, KDE1/2
  3. Berat (Pentium 4, Athlon, 128 MB RAM, 16-32 MB VGA): KDE3, Gnome, Enlightenment
Selain itu, konfigurasi hardware juga mempengaruhi pemilihan aplikasi:
  1. OpenOffice membutuhkan minimal RAM 64 MB, sebaiknya 128 MB atau lebih
  2. Aplikasi KDE/Gnome (biasanya berawalan K/G seperti KOffice, Gnumeric, Galeon) membutuhkan librari Qt/Gtk (tidak harus menginstal KDE/Gnome secara lengkap) membutuhkan sekitar 32-64 MB RAM
  3. Mozilla membutuhkan 32-64 MB RAM
  4. Game seperti Quake, Unreal membutuhkan display adapter 3D (GeForce/Radeon) dengan driver khusus (didownload dari situs nVidia/ATI) untuk distro tertentu pula. Gunakan distro populer (the big five: RedHat, Mandrake, SuSE, Debian, Slackware)
  5. Aplikasi multimedia membutuhkan sound card dan display adapter yang sesuai dan kompatibel dengan Linux. Gunakan distro versi terakhir untuk hardware terbaru Anda agar hardware tersebut dapat bekerja dengan baik tanpa harus mengonfigurasi drivernya sendiri.
  6. Khusus modem, gunakan modem hardware (biasanya eksternal dan berkonektor serial/COM), karena modem murah (biasanya internal atau berkoneksi USB, disebut WinModem, SoftModem, atau AMR/ACR) menggunakan driver khusus untuk mengemulasi fungsi modem. Beberapa SoftModem sudah tersedia driver Linuxnya (lihat situs LinModems) tapi sebaiknya dihindari selagi bisa.
  7. Hal yang sama berlaku juga untuk printer. Ada beberapa printer yang disebut WinPrinter, yang membutuhkan driver khusus untuk bisa berfungsi dengan optimum. Lihat situs LinuxPrinting untuk melihat daftar printer yang kompatibel dengan Linux.

Ada banyak distro yang beredar, mungkin yang Anda kenal hanya beberapa gelintir saja. Jumlah pastinya tidak jelas, karena beberapa distro hanya beredar untuk kalangan terbatas atau sebatas hobi. Bagi pengguna komputer di Indonesia cukup mengenal distro-distro mainstream/populer di bawah ini: RedHat, Mandrake, SuSE, Slackware, Debian, TurboLinux, Conectiva, LindowsOS (bayar), Lycoris (bayar), Knoppix, UnitedLinux, Trustix SecureLinux, BestLinux, Xandros, LibraNet, lalu ditambah distro berbahasa Indonesia: Trustix Merdeka, WinBI, RimbaLinux, Bijax, TrustCafe, De2, InulLinux ;). Untuk pengguna komputer Apple/Mac tersedia beberapa distro khusus: Mandrake for PowerPC, Debian PPC, MkLinux, YellowDog. Di kalangan pengguna Linux di Indonesia, dan dunia, lima distro (RedHat, Mandrake, SuSE, Debian, Slackware) adalah yang paling populer dan banyak digunakan. Namun akhir-akhir ini distro Knoppix mulai naik daun karena sangat mudah penggunaannya: tanpa diinstalasi dan langsung dapat dijalankan dari CD (bootable). Ada juga distro yang bisa dijalankan dari floppy disk (MuLinux, tomsbrt, SmallLinux, LoaF, LRP, FreeSco), namun tentu saja tidak dapat mejalankan tampilan grafis (GUI).

Untungnya, hampir semua distro itu gratis atau tersedia versi gratisnya, sehingga bisa disebarluaskan secara gratis. Anda bisa membeli, meminjam, mengopi, dan menginstalnya di komputer sebanyak yang Anda mau. Anda juga bisa mencoba-coba semua distro yang bisa Anda dapatkan (kalau Anda punya waktu). Dari kelima distro mainstream, hanya SuSE yang tidak menyediakan versi gratisan (download). Sebaliknya, Debian dan Slackware tidak mengomersialkan distronya, dengan konsekuensinya cara instalasinya lumayan sulit. Maka, bagi para pemula disarankan mencoba RedHat, Mandrake, atau Knoppix versi terbaru. Mau mencoba distro berbahasa Indonesia juga bisa, hanya updatenya agak jarang dan mencarinya pun agak susah, kecuali Anda bisa mendownloadnya langsung. Kumpulkan referensi sebanyak-banyaknya, banyak buku tentang Linux di pasaran, juga majalah komputer sudah banyak yang membahas tentang Linux, seperti InfoLinux (sangat disarankan), NeoTek, PC Plus, dan KomputerAktif. Usahakan mencari teman yang sudah melek Linux untuk tempat bertanya dan minta tolong. Kuatkan hati dan tekad untuk mendalami Linux dan software open source, siapa tahu suatu saat Anda bisa berperan aktif di dalamnya.

RANGKUMAN (10x10)

10 Alasan Anda menggunakan/pindah ke Linux
  1. Anda nggak punya duit atau nggak mau keluar duit untuk membeli Windows dan software-software (termasuk game!) berbasis Windows
  2. Anda malu membajak software (takut dosa...)
  3. Anda sudah bosan dengan kelakuan Windows dan Microsoft
  4. Anda tertarik maskotnya Linux yang imut (Tux si penguin)
  5. Teman-teman Anda pakai Linux semua dan Anda takut dicap kuper/nggak cool
  6. Guru/dosen/boss Anda memberikan tugas yang hanya bisa dikerjakan di Linux
  7. Pacar Anda menggunakan Linux dan Anda nggak ingin kehilangan dia
  8. Anda tertarik dengan ideologi open source/free software
  9. Anda seorang (ultra)nasionalis sejati dan tidak rela devisa negara habis untuk bayar lisensi ke Microsoft dkk
  10. Kalau ada Linux..buat apa bayar lebih mahal...;)
10 Alasan Anda TIDAK menggunakan/berpindah ke Linux
  1. Guru/dosen/boss Anda memberikan tugas yang hanya bisa dikerjakan di Windows
  2. Anda pengin nyetel DVD di komputer Anda (daripada duitnya dibelikan DVD player yang murahan)
  3. Anda cukup kaya untuk beli software Windows atau ada yang membayari
  4. Anda maniak game yang hanya bisa jalan di Windows
  5. Kalo nggak punya uang, Anda tega membajak, dan siap kucing-kucingan dengan petugas
  6. Anda perlu mengerjakan sesuatu menggunakan aplikasi yang belum ada di Linux
  7. Anda kerja di Microsoft (!!) atau dikontrak Microsoft
  8. Anda males belajar lagi...
  9. Ada periferal tertentu di komputer Anda yang belum bisa dijalankan di Linux
  10. Yang pasti-pasti aja dehh...
10 Langkah Berpindah ke Linux
  1. Backup semua data penting di harddisk, kopi ke harddisk/partisi lain, CD-R/RW, atau media lain (MO, tape, Zip/Jaz, FlashDisk, DVD)
  2. Catat konfigurasi hardware (pembuat, merk, type, versi/revisi, kode chip, kapasitas, any identification)
  3. Kumpulkan CD instaler Linux, referensi, luangkan cukup waktu (minimal 1-2 jam, makin panjang makin baik)
  4. Tarik nafas panjang dan ucapkan selamat tinggal pada Mr Gates
  5. Format ulang partisi Windows atau partisi ulang sekalian pakai disk manager, BootIT, Ranish, atau XFDisk (buat dulu disket bootnya). Sediakan partisi swap antara 128-400 MB. Sisanya untuk partisi root (/). Anda juga bisa mempartisi nanti pada saat instalasi
  6. Atur BIOS untuk booting dari CD. Kalau tidak bisa, buat disket boot dari distro yang akan diinstalasi
  7. Mulailah menginstalasi. Harus diingat, Linux adalah sistem operasi multiuser, seperti Windows NT/2000/XP, sehingga kita perlu mengeset password untuk root (administator) dan user (kita sendiri)
  8. Atur agar instalasi langsung di-boot pada tampilan grafis. Biasanya ini sudah diset otomatis oleh installer. Pastikan display adapter Anda terdeteksi dan terkonfigurasi dengan baik.
  9. Instalasi periferal (sound card, modem, ethernet, printer, TV tuner) pada distro keluaran terakhir biasanya sudah langsung dideteksi. Nyalakan printer/modem eksternal Anda sebelum mulai menginstal.
  10. Setelah selesai instalasi, masukkan username dan password anda pada prompt atau kotak dialog login yang muncul. Bila yang muncul dialog berbasis teks, ketikkan 'startx' pada prompt # yang muncul setelah login dan nikmatilah tampilan grafis khas Linux yang indah!
10 Cara memperoleh CD instaler Linux
  1. Membeli di toko-toko CD (agak sulit menemukannya sekarang)
  2. Meminjam dari teman (jangan lupa dikembalikan)
  3. Membeli lewat internet (mungkin harus menunggu agak lama)
  4. Mengopi CD Linux hasil pinjaman, dari teman maupun dari rental
  5. Membeli majalah yang memberikan bonus CD distro Linux
  6. Membeli buku yang memberikan bonus CD distro Linux
  7. Anda juga bisa langsung meminta dari penjual komputer (sekalian diinstalasikan) dengan CD-nya, dengan menambah sedikit biaya
  8. Membeli/meminjam lewat klub (KPLI) atau UKM/ekstrakurikuler komputer di sekolah/kampus
  9. Mendownload langsung dari internet (jika memiliki akses internet broadband)
  10. Mengikuti kursus/seminar/workshop Linux, pastikan yang ada bonus CD Linuxnya
Top 10 distro Linux yang bisa digunakan secara bebas
  1. RedHat Linux (versi download)
  2. MandrakeLinux (versi download/personal)
  3. Knoppix (tanpa instalasi!)
  4. Trustix Merdeka
  5. WinBI
  6. Slackware Linux
  7. Debian GNU/Linux
  8. LibraNet (versi-versi lama)
  9. Trustix SecureLinux
  10. Gentoo Linux
Top 10 distro Linux yang wajib bayar
  1. RedHat (versi Profesional/Server)
  2. Mandrake (versi PowerPack/Profesional)
  3. SuSE Linux
  4. LindowsOS
  5. Lycoris Desktop/LX
  6. Xandros OS
  7. UnitedLinux
  8. LibraNet (versi terbaru)
  9. NetMax
  10. Conectiva
10 aplikasi open source terpopuler
  1. OpenOffice.org
  2. Mozilla
  3. KDE (termasuk KOffice, Konqueror, KMail)
  4. Gnome (termasuk GIMP, Evolution, Gnumeric)
  5. Apache
  6. PHP
  7. MySQL
  8. PostgreSQL
  9. Perl
  10. Python
10 aplikasi komersial di Linux (tidak semuanya gratis)
  1. Oracle
  2. Adobe Acrobat Reader
  3. RealPlayer
  4. Crossover Office
  5. VMWare
  6. Netscape
  7. ApplixWare
  8. CorelDraw!
  9. Macromedia ColdFusion
  10. Yahoo! Messenger
Top 10 tokoh Linux/Open Source (internasional)
  1. Linus B Torvalds
  2. Richard M Stallman
  3. Eric S Raymond
  4. Miguel de Icaza
  5. Rasmus Lerdorf
  6. Jon 'Maddog' Hall
  7. Ian Murdock
  8. Bob Young
  9. Patrick Volkerding
  10. Mathias Ettrich
(Indonesia)
  1. I Made Wiryana
  2. Onno W Purbo
  3. I Wayan S Wicaksana
  4. Noprianto
  5. Flory Katriena
  6. Priyadi Iman Nurcahyo
  7. Ahmad Sofyan
  8. Rusmanto Maryanto
  9. Prihantoosa
  10. Bambang N Prastowo
Top 10 Situs Linux (internasional)
  1. Linux.org
  2. Linux.com
  3. Freshmeat.net
  4. Slashdot.org
  5. SourceForge.net
  6. LinuxToday.com
  7. LinuxNewbie.org
  8. LinuxJournal.com
  9. Opensource.org
  10. DistroWatch.com
(Indonesia)
  1. Linux.or.id (dan para underbouwnya: jakarta.linux.or.id, bandung.linux.or.id, dst...)
  2. Infolinux.web.id
  3. Opensource-Indonesia.com
  4. Gerbanglinux.com
  5. DariWindowskeLinux.com
  6. Pandu.org
  7. Pegellinux.com
  8. Ngoprek.org
  9. vLSM.org
  10. BenPinter.net
Top 10 sistem operasi gratis (not necessarily open source)
  1. Linux
  2. xBSD (termasuk FreeBSD, NetBSD, OpenBSD, Darwin)
  3. FreeDOS
  4. GNU/Hurd
  5. BeOS Personal Edition (no longer available)
  6. MenuetOS
  7. Symbian
  8. EcOS
  9. AtheOS
  10. V2OS

Artikel Terkait

back to index


Homepage ini seisinya © 2002-2007 oleh Imam Indra Prayudi

 

1