My Articles

 

 

My Poem

Secarik lembaran putih memicu asa

Menghapus abu melangkah kedepan

Terdiam sejenak dalam keheningan

Berat hati tak  menyapa

Demi menimba harta berlinang

                Aku terpaku menghirup pikuk keramaian

                Mengerling keharuan diantara mereka

Tensi diri berdetak kencang

Menggelorakan hati berapi

Menelusuri roda kehidupan yang tak berhenti

Dan berkata Aku bertahann…

Namun….

Dikala angin malam datang menyapa

Memberikan elegi masa itu

Mengusik duka kepada angin

Mengukir ingatan yang tersusun

                Aku tak boleh terbawa angin terus

                Biar angin menjadi kecamuk jiwa

                Membara…

                Demi merajut asa…