|
Sahabat (Satu memori buat seorang teman... Ary)
Sahabat... Andainya bicara ini bisa bersuara Pastinya lamunan panjangmu akan tersentak Dikejutkan suara yang memanggil namamu Namun jasadnya hanyalah ilusi Menjadi mimpi pahit dan manis buatmu.
Sahabat... Dingin bayu senja mengingatkan kembali Detik 5 Januari '95 segar diingatan Di selangi gerimis 24 Julai pencerita segalanya Yang menguji darah merah di jiwa kita.
Sahabat... Di kala ku kesepian Kehadiranmu membawa sinaran Seiring bersama cahaya kejayaan Yang telah kau sematkan di hati ini.
Sahabat... Demi nama sebuah persahabatan Janganlah dibajai dengan kepuraan Tamsilan paksi hidup yang ibarat roda Datang dan pergi silih berganti Tangis dan tawa itulah penghias dunia kita.
Sahabat... Untuk apa perlu kau takuti Permaidani kejayaan pasti terbentang di hadapan Langkahilah dengan penuh keyakinan Semoga gerhana bisa diselimuti Awan cerah yang kembali berarak Seiring gagahnya langkahmu.
Sahabat... Semalam yang pergi Tak mungkin datang lagi di sisi Namun teruskan impian dan harapanmu Kerana sesuatu yang berlaku Pasti ada hikmah di sebaliknya.
Coretan :
Awangku Khairil bin Awangku Shamsuddin, Mukah, Sarawak, (September 1995) |
|