Home > Artikel
> Memilih Distro Linux bagi Pemula
Memilih Distro Linux bagi Pemula
Setelah Anda memutuskan untuk mulai ber-Linux ria, keputusan pertama
yang harus diambil adalah memilih distribusi Linux, atau yang lebih dikenal
dengan distro, singkatan dari distribution (eng). Mengapa harus memilih salah
satu ? pertama karena sekarang ini terdapat puluhan perusahaan yang mengeluarkan
distro, dan puluhan lagi distro yang dikeluarkan oleh perorangan dan organisasi
nonkomersial. Distro yang tersedia mulai dari distro sederhana yang muat dalam
satu disket, sampai mega distro yang dikemas dalam DVD. Sebagai pemula, pemilihan
distro harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
- Ketersediaan : apakah distro tersebut mudah didapatkan, baik dengan cara
membeli CD, mendownload, meminjam dari teman, atau mengkopi dari hasil pinjaman
itu.
- Popularitas : apakah distro tersebut cukup populer di lingkungan kita,
pertimbangan ini dimaksudkan agar nantinya mudah dalam mencari bantuan, dan
kita dapat berdiskusi dengan lebih spesifik, karena dalam Linux, komunitas
adalah sangat penting.
- Kemudahan : sebagai pemula faktor ini patut dipertimbangkan. Jika anda
termasuk tipe yang gemar ngoprek dan tidak mudah putus asa mungkin faktor
ini bisa diabaikan, namun umumnya para pemula lebih memilih distro yang mudah
cara instalasinya.
- Dukungan : apakah dukungan teknis maupun nonteknis tersedia untuk distro
tersebut. Secara umum, semua distro Linux didukung oleh komunitas Linux, namun
untuk distro yang bersifat komersial akan ditambah dengan dukungan teknis
dari vendor. Beberapa perusahaan, seperti LinuxCare menyediakan dukungan teknis
untuk Linux secara umum.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, dapat disarankan
di bawah ini beberapa distro untuk dicoba oleh para pemula :
- RedHat Linux (http://www.redhat.com)
: distro komersial pertama, yang dikeluarkan tahun 1994. Versi terbaru adalah
versi 7.0 (September 2000). Disarankan untuk mencoba mulai versi 6.1. Distro
ini adalah distro terpopuler di USA dan hampir seluruh dunia. Inovasi yang
diperkenalkan RedHat, dengan memperkenalkan sistem instalasi baru berbasis
menu, dan RPM (RedHat Package Manager) ditiru oleh hampir semua distro populer.
Popularitas dan dukungannya yang luas membuat distro ini sangat disarankan
bagi pemula yang ingin mengeksplorasi Linux lebih lanjut, baik sebagai sistem
operasi desktop maupun server.
- SuSE Linux (http://www.suse.com) : distro
terbesar di Eropa, versi terakhir adalah versi 7.1. Dikenal sebagai distro
yang lengkap, yang telah menyertakan petunjuk instalasi dalam bahasa Indonesia.
Sayangnya, untuk mendapatkannya cukup mahal karena didistribusikan dalam enam
CD. Namun, anda bisa mendapatkan versi evaluasinya dari beberapa sumber (majalah
InfoKomputer pernah membagikannya dengan hanya mengganti ongkos kirim). Mulai
versi 6.3, SuSE memperkenalkan cara instalasi dalam modus grafik.
- Caldera OpenLinux (http://www.calderasystems.com)
: distro inilah yang pertama kali memperkenalkan cara instalasi dalam modus
grafik, mulai versi 2.2. Sampai saat ini instalasi grafiknya masih dianggap
yang termudah di antara distro lainnya. Versi terakhirnya adalah versi 2.4
eDesktop. Namun perlu dipertimbangkan pula bahwa distro ini kurang fleksibel
untuk dioprek lebih lanjut (sebagai server) karena Caldera sudah menyediakan
versi tersendiri untuk server (versi 2.3 eServer).
- Linux Mandrake (http://www.linux-mandrake.com/en)
: distro ini pada mulanya dikenal dengan RedHat plus KDE. Versi terakhirnya
adalah versi 7.2. Namun setelah RedHat memasukkan KDE dalam distronya (versi
6.0 ke atas), Mandrake mulai menemukan ciri khasnya sebagai distro yang dirancang
untuk dekstop yang fleksibel (tersedia 10 pilihan desktop dan window manager),
dan masih bisa dikembangkan untuk server, dan masih 99% kompatibel dengan
RedHat. Mulai versi 7.0, Mandrake memperkenalkan sistem instalasi grafis,
yang mirip dengan tampilan instalasi Windows 98.
- Corel Linux (http://linux.corel.com)
: distro ini berbasis Debian/GNU Linux, dan dirancang sebagai sistem operasi
desktop yang mudah diinstalasi dan dikonfigurasikan. Sistem instalasi empat
langkah yang diperkenalkan kemudian, konon adalah yang termudah di antara
distro lainnya (no comment karena belum pernah mencoba). Versi terakhirnya
adalah versi 1.1E. Seperti juga Caldera, distro ini agak kurang fleksibel
untuk pengembangannya.
- Slackware Linux (http://www.slackware.com)
: salah satu distro tertua (lahir 1993) yang sempat menjadi distro terpopuler
di dunia. Dikembangkan sebagai distro nonkomersial (perorangan), CD resminya
dikeluarkan oleh Walnut-Creek, sebuah perusahaan yang menjual CD xBSD dan
Linux. Versi terakhirnya adalah versi 7.1. Distro ini dikenal fleksibel, namun
agak menakutkan bagi pemula karena tidak ada tool konfigurasi semacam Linuxconf
(RedHat) atau YaST (SuSE), semuanya dikerjakan secara manual. Meskipun sistem
instalasinya masih berbasiskan teks, kami tidak mengalami kesulitan berarti
untuk menyelesaikannya.
- Debian GNU/Linux (http://www.debian.org)
: dikeluarkan oleh GNU Project, yang selama ini membuat software penunjang
Linux, distro ini dirancang sebagai distro yang sangat fleksibel, lengkap,
dan 100% gratis. Semua paket software yang disertakan diklasifikasikan secara
cermat menurut lisensinya. Versi terakhirnya adalah versi 2.2. Karena sifatnya
yang nonkomersial, tidak ada CD resmi dari pembuatnya, namun anda bisa mendapatkannya
dari banyak penjual atau langsung mendownloadnya dari FTP server mereka. Jangan
mengharapkan sistem instalasi yang semudah Corel atau Caldera, karena sistem
instalasi Debian hanya akan menginstal base system saja, selanjutnya anda
dipersilakan memilih sendiri paket software yang akan diinstalasi satu per
satu.
- EasyLinux 2000 (http://www.easylinux.com)
: sebuah distro yang menekankan pada kemudahan instalasi dan operasi. Sistem
dan tampilan instalasinya mirip Windows 98. Anda yang terbiasa menginstal
Windows 98 tak akan kesulitan menginstal distro ini.
- WinLinux 2000 (http://www.winlinux.net)
: distro yang cocok bagi para pemula yang ingin mencoba menggunakan sistem
Linux tanpa mempartisi ulang hard disknya. Distro ini diinstal pada partisi
FAT/FAT32, dengan sistem instalasi seperti aplikasi Windows biasa (menggunakan
wizard). Namun harus diingat bahwa distro ini hanya cocok bagi uji coba sebelum
menggunakan distro sesungguhnya.
- PhatLinux (http://www.phatlinux.com)
: distro lain bagi yang ingin mencoba-coba Linux seperti halnya WinLinux.
Distro ini berbasiskan Mandrake dan versi terakhirnya adalah versi 3.3.
- Turbo Linux (http://www.turbolinux.com)
: distro terpopuler di Asia Pasifik dan terbesar keempat di dunia (setelah
RedHat, SuSE, dan Caldera). Dikeluarkan oleh Pacific HighTech dari Jepang
dan versi terakhirnya adalah versi 6.0.
- Trustix Merdeka (http://www.trustix.co.id)
: distro terbaru yang diproklamasikan sebagai distro Indonesia pertama. Diturunkan
dari Trustix Secure Linux yang merupakan turunan dari RedHat Linux (bingung?).
Distro ini berorientasi desktop (seperti Corel dan Caldera), namun diset layaknya
instalasi program Windows, tak ada aplikasi server sama sekali dan disediakan
StarOffice yang langsung terinstal dan siap pakai. Selain itu, distro ini
juga dilengkapi artikel dan dokumentasi berbahasa Indonesia. Distro ini cukup
irit, hanya sekitar 300 MB, termasuk StarOffice dan desktop KDE2. Tidak dianjurkan
bagi yang ingin mengeset server, untuk itu gunakan Trustix
SecureLinux, yang untungnya, masih gratis (!).
Selain distro-distro di atas, masih banyak lagi distro yang bisa
dicoba, seperti : Storm Linux, Best Linux, DOS Linux, Monkey Linux, Dragon Linux,
dan lain-lain. Namun sebagai referensi awal, dua belas distro di atas sudah
memenuhi syarat bagi pemula. Akhir kata, selamat mencoba!
Daftar Distribusi Linux
Apendiks :
Penjual Distro (dan Aplikasi) Linux :
Download Linux (distro / aplikasi) :
Info Linux :
Artikel Terkait
back to index
Homepage ini seisinya © 2002-2007 oleh Imam
Indra Prayudi