I
de lama dengan nuansa baru. Akhirnya dengan semakin meningkatnya/membaiknya antusias fans fanatik Tiger
Wong, Tony Wong melanjutkan komik ini dengan judul Xin-Longhumen [xin bermakna baru], setelah
sebelumnya ditamatkan dahulu di nomor 1280. Manhua ini tampil dengan kualitas goresan Tony Wong yang terbaik
digabung dengan teknologi komputer grafis terkini. Jadilah sebuah karya monumental. Bayangkan saja manhua
ini kini sudah beredar di nomor 1500-an. Lebih lanjut, silahkan tunggu filmnya di pertengahan tahun 2006. Tony Wong sudah mengijinkan pihak perfilman
untuk mengangkat kisah manhua ini ke layar lebar. Akankah filmnya melebihi kualitas A Man Called Hero-nya
Ekin Cheng dan Hero-nya Jet Lee ? Sayang versi game-nya tidak didukung oleh Tony Wong dan versi animenya
juga masih tersendat, hanya dibuat previewnya saja. Padahal kalau Longhumen dibuat versi animenya bukan
tidak mungkin akan menyaingi kebesaran Dragon Ball Z dan GT dan kalau dilanjutkan dengan versi gamenya akan menyaingi kebesaran
Ragnaroknya Korea.
Edisi Indonesia terbit dengan judul Long Hu Men.
Kini sudah sampai dinomor 90-an. Entah akan diterbitkan
sampai nomor keberapa. Tapi tampaknya seperti kasus di negara lain, komik impor akan dihentikan
penerbitannya ketika nilai penjualannya turun. Semoga ketika [bencana] itu terjadi, pihak penerbit
mencantumkan informasinya. Tidak seperti edisi klasik Dragon Tiger Heroes, pihak Gramedia Majalah cukup
arogan dalam menghentikan penerbitan manhua satu itu tanpa pemberitahuan dan tanpa kata maaf, seolah kita
selaku penikmat manhua ini membelinya dengan daun kelor.
Petualangan pada edisi Tiger Wong
sarat dengan aksi kepahlawanan, alur cerita yang mengagumkan dan kisah
keteladanan lainnya. Banyak penghancuran di sana sini. Meski hanya tersisa 2 raja saja yaitu Tiger Wong dan
Gold Dragon, itu sudah cukup untuk meratakan markas besar bisnis narkotika mafia se-Asia Timur yaitu Loucha. Sedikit
aneh mengapa Tony Wong mencantumkan Loucha kenapa tidak memakai label Yakuza. Kombinasi Naga Edannya
Tiger Wong dengan Bor Pendesak Jantung ditambah Baju Besi Emasnya Gold Dragon sanggup menewaskan
Dewa Iblis Awan Api/Xie Shen Huo Yun.
Tetapi kedua raja ini tidak cukup gesit untuk meringkus kelicinan dan kelicikan Chan Ou Wan sebagai biang keladi
dan alasan utama mengapa Geng Naga dan Harimau 'mengacak-ngacak' mafia Ganja di Thailand. Di Longhumen, Tony
Wong sepertinya ingin menggantikan peran Sang Oportunis Chan Ou Wan dengan Fan Jiang Jiao.
Perbedaannya hanya Fan Jiang Jiao tidak mempunyai modal tampan seperti Chan Ou Wan. Ataukah peran antagonis nomor
satu ini akan digantikan oleh Lan Lang ? Petualangan Tiger cs di Thailand kita bisa lihat sangat menarik.
Tony Wong menampilkan Tiger cs. masuk ke dalam konflik 3 Klan terbesar Thailand yang sudah lama berseteru. Klan/sekte ini
yaitu Klan Putih yang dipimpin Infinite White, Klan Hitam/Pemuja Sejagat yang dipimpin Supreme Tua/Tie Ling
Gong dan Klan Merah yang di pimpin Barbarian/Chi You. Kita bisa belajar bagaimana memahami perang strategi
antara Klan Putih melawan Klan Hitam pada saat penghancuran Markas Besar Putih. Bisa dibayangkan 6 Divisi perang
mengepung 1 Divisi pertahanan.
Ditambah aksi pertarungan asmara Gold Dragon
dengan wanita wanita Thailand. Dan akhirnya hati Shi sang Naga
Hitam/Shi Hei Long pun berlabuh di dermaga Silver Chime, adik semata wayangnya Barbarian. Kita pun diajarkan
bagaimana menjadi Bodyguard yang peka yaitu pada saat Bocah Ajaib menjalankan misi rahasia menyerahkan Silver Chime ke
Markas Merah. Sikap kepemimpinan Barbarian dalam menaklukan hati 4 Raja Pulaunya. Sikap keperwiraan
Barbarian yang hanya mengandalkan otot dan semangat saja dalam menghadapi Supreme Tua di dalam markas musuhnya di bungker
emasnya Pemuja Sejagat. Kemudian Pasukan Pengamanan Semi Militer Mafia Narkotika Pemuja Sejagat yang menjaga ladang
ganja dan opiumnya. Dan bagaimana Pemuja Sejagat dengan uang dan kekuatannya bisa mengendalikan pemerintahan Thailand
hanya bermodalkan buku yang berisi catatan korupsi dan sogokan para pejabat pemerintahan.
Bagaimana dengan Long Hu Men ? Yang pasti dari
segi kualitas gambar lebih baik dan makin sempurna dari Tiger Wong dan
pertarungan pertarungan yang tetap [dapat] membuat kita menahan nafas. Tony Wong belum memperlihatkan
kecantikan memainkan konflik kepentingan seperti dalam Tiger Wong. Dan belum memainkan strategi militer
meskipun sudah 'memungut' nama Interpol. Satu episode yang kusuka adalah ketika Gold Dragon menjadi paku
beton di puncak Gunung Jingang untuk menahan hembusan angin yang menyapu sahabat-sahabatnya. Ternyata sedemikian
ampuhnya Baju Besi Emas, tidak hanya berguna sebagai 'bemper' abadi. Agaknya kita masih belum bisa
menilai secara sempurna selama manhua ini belum ditamatkan. Tetapi akankah ditamatkan kalau manhua ini masih menjadi ladang emas
bagi Tony Wong ? Atau biarkan saja manhua ini tidak tertamatkan sampai melahirkan Tiger Wong-Tiger Wong lainnya untuk menjaga
Panji-Panji kebenaran? Bagaimana denganmu, kamu menginginkan Tiger Wong tamat seperti apa ?
Di atas loteng, 19 November 2005
NB : Web ini kubuat sekedar catatan kecil sebagai referensi saja
| |