Home > Puisi > Persimpangan Takdir

Persimpangan Takdir

Terkadang aku berpikir lagi
Benarkah takdir selalu berjalan ke depan
dari masa laluku, melaju tanpa rintangan?
Sementara Yang Kuasa menatap dari kejauhan
dengan jaring-jaring kehidupan-Nya mengendalikan
Kadang menarik, kadang membiarkan
Satu pertanda mengakhiri sebuah kejadian
Ataukah takdir selalu berjalan di tengah persimpangan
Bila kita memilih arah, itulah kenyataan
Sementara masa depan sebenarnya
bersembunyi di balik rumitnya pilihan-pilihan
Lalu kita berdoa siang malam agar diberi-Nya petunjuk
walau sebenarnya kita dibiarkan berbuat kesalahan
Sedangkan waktu terus berjalan dan tak membiarkan
kita surut melangkah balik ke titik persimpangan
yang kta tahu telah menyesatkan kita sepanjang jalan
Apakah kenyataan yang kita jalani ini sebaik-baiknya
takdir yang telah susah payah disuratkan?
Dan apakah Dia hanya mengamati dari jauh sana
serta tak henti menuliskan kembali sejarah zaman?
Sementara kita tak henti-hentinya menyesali keadaan
dalam rasa kehilangan, derita batin yang menekan
Lalu apakah hidup dan mati ini sesuatu yang pasti?
Para malaikat silih berganti megikuti perjalanan
Dan apakah cinta dan rezeki itu juga ditakdirkan?
Karena kita terus mencari, dalam ketidakpastian
Saat kehidupan mengusirmu ke satu jalan
yang tak pernah terpikirkan, suatu kekalahan
Ataukah seribu takdir telah diciptakan
ditiupkan ke permukaan bumi, dan kita harus
berjuang keras untuk memahaminya
Saat takdirku ada di persimpangan jalan
tak terlihat di sisiku kiri dan kanan
Semoga hari ini tak ada lagi penyesalan

Yogya, 21 Agustus 2002

< previous | Index | next >


Homepage ini seisinya © 2002-2007 oleh Imam Indra Prayudi 1