Terminal    Musik    Indonesia
34 Ekor Kambing Raib Menjelang Musim Haji
Harapan Badul bin Maih (67) untuk menuai untung pada musim Haji tahun ini lenyap sudah. Pemelihara sekaligus pedagang kambing ini, kehilangan hampir semua hewan peliharaannya. Sebanyak 34 ekor kambing, yang sebagian besar siap jual, amblas dicuri orang. Pencurian ini terjadi saat sang pemiliknya tidur lelap. Malam itu sebagian penduduk RT07/RW 01 Kelurahan Kalideres, Jakarta Barat, tidur lebih awal. Hujan gerimis yang mengguyur sejak petang membuat mereka tidur pulas. Warga yang mengadakan rapat dirumah RW pun mengakhiri pertemuan itu lebih cepat. Hujan gerimis plus hawa dingin yang menggigit membuat pos RW yang terletak tepat di depan kandang kambing Badul pun sepi. Entah karena sudah mendapat firasat atau hanya waspada, malam itu Badul mengecek kandang kambingnya. "Memang sekitar pukul dua pagi saya sempat pergi ngelihat ke kandang, dan saat itu kambing-kambingnya masih ada," kata Badul. Karena kambingnya masih ada, ayah tujuh anak ini lalu melanjutkan tidurnya. Tiba-tiba saat subuh menjelang, dirinya dibangunkan tetangganya. "Mereka bilang ke saya, itu pintu pagar belakangnya terbuka, terus kambing-kambingnya juga berkeliaran di jalan," ujar pria yang sudah menekuni usaha ini sejak tiga tahun lalu ini.

Mendengar penuturan mereka, Badul langsung bergegas kekandang. Ternyata sebagian besar kambingnya sudah raib. Kambing-kambing ini rencana akan dijual selama bulan haji. "Kambing yang tertinggal hanya 13 ekor, " katanya sedih. Untungnya masih ada lima kambing yang seharusnya ikut dicuri tapi tercecer di jalanan. Sepertinya kelima kambing ini tidak muat masuk dalam kendaraan si pencuri. Menurut Badul, kerugian yang dideritanya sekitar Rp 15 juta rupiah. Perhitungan ini bedasarkan jumlah kambing yang dicuri dikalikan harga jual. Belum lagi biaya pemeliharaan kambing-kambing itu. Apalagi sebagian kambing itu dipelihara sejak masih kecil. Meski sudah melaporkan ke Polsek Kalideres, Badul menyatakan tidak yakin kambingnya akan kembali. " Maunya kambing saya ditemukan lagi. Cuma ini kan sudah yang kedua kalinya, " kata Badul. Bulan Januari 2001, lanjut Badul, sebanyak 11 ekor kambing dicuri dari rumahnya. Saat itu juga menjelang musim haji. Sampai sekarang kesebelas kambingnya tidak pernah ditemukan.

" Jadi mau gimana lagi. Ya mungkin memang bukan 'milik' kita. Lagipula yang namanya barang ilang itu kan susah nyarinya, " kata Badul Pasrah. Menurut Imam Sofwan, salah satu putra Badul, tampaknya si pencuri sudah mengetahui benar kondisi kandang. Imam juga mengira yang mencuri tidak hanya satu orang tapi kawanan. " Mestinya mereka juga menggunakan mobil untuk mengangkut kambing sebanyak itu," kata Imam. Kelihatan pencuri juga terlihat dari caranya beroperasi. Saat pencurian tidak terdengar suara-suara yang mencurigakan. Lagi pula kawanan pencuri itu juga berhasil memotong dua gembok pagar halaman tanpa menimbulkan suara. " Padahal kita sengaja membikin dua gembok setelah peristiwa pencurian tahun lalu itu. Ee....ternyata tetap jebol juga, " sesal Imam. Meski sudah dua kali mengalami kambingnya dicuri orang, Badul mengaku tetap tidak kapok menjadi pedagang kambing. " Namanya juga usaha yang tetap saja dijalani,"  katanya. Bahkan sehari setelah kemalingan ia berhasil menjual seekor. Badul juga tetap rajin mencari kambing untuk dijual lagi.
Kembali
Ke lantai 3, Kabel listrik PJU di Tangerang Sering Raib
Hosted by www.Geocities.ws

1