Home > Artikel > Memilih Distro Linux bagi Pemula

Memilih Distro Linux bagi Pemula

Setelah Anda memutuskan untuk mulai ber-Linux ria, keputusan pertama yang harus diambil adalah memilih distribusi Linux, atau yang lebih dikenal dengan distro, singkatan dari distribution (eng). Mengapa harus memilih salah satu ? pertama karena sekarang ini terdapat puluhan perusahaan yang mengeluarkan distro, dan puluhan lagi distro yang dikeluarkan oleh perorangan dan organisasi nonkomersial. Distro yang tersedia mulai dari distro sederhana yang muat dalam satu disket, sampai mega distro yang dikemas dalam DVD. Sebagai pemula, pemilihan distro harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

  1. Ketersediaan : apakah distro tersebut mudah didapatkan, baik dengan cara membeli CD, mendownload, meminjam dari teman, atau mengkopi dari hasil pinjaman itu.
  2. Popularitas : apakah distro tersebut cukup populer di lingkungan kita, pertimbangan ini dimaksudkan agar nantinya mudah dalam mencari bantuan, dan kita dapat berdiskusi dengan lebih spesifik, karena dalam Linux, komunitas adalah sangat penting.
  3. Kemudahan : sebagai pemula faktor ini patut dipertimbangkan. Jika anda termasuk tipe yang gemar ngoprek dan tidak mudah putus asa mungkin faktor ini bisa diabaikan, namun umumnya para pemula lebih memilih distro yang mudah cara instalasinya.
  4. Dukungan : apakah dukungan teknis maupun nonteknis tersedia untuk distro tersebut. Secara umum, semua distro Linux didukung oleh komunitas Linux, namun untuk distro yang bersifat komersial akan ditambah dengan dukungan teknis dari vendor. Beberapa perusahaan, seperti LinuxCare menyediakan dukungan teknis untuk Linux secara umum.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, dapat disarankan di bawah ini beberapa distro untuk dicoba oleh para pemula :

  1. RedHat Linux (http://www.redhat.com) : distro komersial pertama, yang dikeluarkan tahun 1994. Versi terbaru adalah versi 7.0 (September 2000). Disarankan untuk mencoba mulai versi 6.1. Distro ini adalah distro terpopuler di USA dan hampir seluruh dunia. Inovasi yang diperkenalkan RedHat, dengan memperkenalkan sistem instalasi baru berbasis menu, dan RPM (RedHat Package Manager) ditiru oleh hampir semua distro populer. Popularitas dan dukungannya yang luas membuat distro ini sangat disarankan bagi pemula yang ingin mengeksplorasi Linux lebih lanjut, baik sebagai sistem operasi desktop maupun server.
  2. SuSE Linux (http://www.suse.com) : distro terbesar di Eropa, versi terakhir adalah versi 7.1. Dikenal sebagai distro yang lengkap, yang telah menyertakan petunjuk instalasi dalam bahasa Indonesia. Sayangnya, untuk mendapatkannya cukup mahal karena didistribusikan dalam enam CD. Namun, anda bisa mendapatkan versi evaluasinya dari beberapa sumber (majalah InfoKomputer pernah membagikannya dengan hanya mengganti ongkos kirim). Mulai versi 6.3, SuSE memperkenalkan cara instalasi dalam modus grafik.
  3. Caldera OpenLinux (http://www.calderasystems.com) : distro inilah yang pertama kali memperkenalkan cara instalasi dalam modus grafik, mulai versi 2.2. Sampai saat ini instalasi grafiknya masih dianggap yang termudah di antara distro lainnya. Versi terakhirnya adalah versi 2.4 eDesktop. Namun perlu dipertimbangkan pula bahwa distro ini kurang fleksibel untuk dioprek lebih lanjut (sebagai server) karena Caldera sudah menyediakan versi tersendiri untuk server (versi 2.3 eServer).
  4. Linux Mandrake (http://www.linux-mandrake.com/en) : distro ini pada mulanya dikenal dengan RedHat plus KDE. Versi terakhirnya adalah versi 7.2. Namun setelah RedHat memasukkan KDE dalam distronya (versi 6.0 ke atas), Mandrake mulai menemukan ciri khasnya sebagai distro yang dirancang untuk dekstop yang fleksibel (tersedia 10 pilihan desktop dan window manager), dan masih bisa dikembangkan untuk server, dan masih 99% kompatibel dengan RedHat. Mulai versi 7.0, Mandrake memperkenalkan sistem instalasi grafis, yang mirip dengan tampilan instalasi Windows 98.
  5. Corel Linux (http://linux.corel.com) : distro ini berbasis Debian/GNU Linux, dan dirancang sebagai sistem operasi desktop yang mudah diinstalasi dan dikonfigurasikan. Sistem instalasi empat langkah yang diperkenalkan kemudian, konon adalah yang termudah di antara distro lainnya (no comment karena belum pernah mencoba). Versi terakhirnya adalah versi 1.1E. Seperti juga Caldera, distro ini agak kurang fleksibel untuk pengembangannya.
  6. Slackware Linux (http://www.slackware.com) : salah satu distro tertua (lahir 1993) yang sempat menjadi distro terpopuler di dunia. Dikembangkan sebagai distro nonkomersial (perorangan), CD resminya dikeluarkan oleh Walnut-Creek, sebuah perusahaan yang menjual CD xBSD dan Linux. Versi terakhirnya adalah versi 7.1. Distro ini dikenal fleksibel, namun agak menakutkan bagi pemula karena tidak ada tool konfigurasi semacam Linuxconf (RedHat) atau YaST (SuSE), semuanya dikerjakan secara manual. Meskipun sistem instalasinya masih berbasiskan teks, kami tidak mengalami kesulitan berarti untuk menyelesaikannya.
  7. Debian GNU/Linux (http://www.debian.org) : dikeluarkan oleh GNU Project, yang selama ini membuat software penunjang Linux, distro ini dirancang sebagai distro yang sangat fleksibel, lengkap, dan 100% gratis. Semua paket software yang disertakan diklasifikasikan secara cermat menurut lisensinya. Versi terakhirnya adalah versi 2.2. Karena sifatnya yang nonkomersial, tidak ada CD resmi dari pembuatnya, namun anda bisa mendapatkannya dari banyak penjual atau langsung mendownloadnya dari FTP server mereka. Jangan mengharapkan sistem instalasi yang semudah Corel atau Caldera, karena sistem instalasi Debian hanya akan menginstal base system saja, selanjutnya anda dipersilakan memilih sendiri paket software yang akan diinstalasi satu per satu.
  8. EasyLinux 2000 (http://www.easylinux.com) : sebuah distro yang menekankan pada kemudahan instalasi dan operasi. Sistem dan tampilan instalasinya mirip Windows 98. Anda yang terbiasa menginstal Windows 98 tak akan kesulitan menginstal distro ini.
  9. WinLinux 2000 (http://www.winlinux.net) : distro yang cocok bagi para pemula yang ingin mencoba menggunakan sistem Linux tanpa mempartisi ulang hard disknya. Distro ini diinstal pada partisi FAT/FAT32, dengan sistem instalasi seperti aplikasi Windows biasa (menggunakan wizard). Namun harus diingat bahwa distro ini hanya cocok bagi uji coba sebelum menggunakan distro sesungguhnya.
  10. PhatLinux (http://www.phatlinux.com) : distro lain bagi yang ingin mencoba-coba Linux seperti halnya WinLinux. Distro ini berbasiskan Mandrake dan versi terakhirnya adalah versi 3.3.
  11. Turbo Linux (http://www.turbolinux.com) : distro terpopuler di Asia Pasifik dan terbesar keempat di dunia (setelah RedHat, SuSE, dan Caldera). Dikeluarkan oleh Pacific HighTech dari Jepang dan versi terakhirnya adalah versi 6.0.
  12. Trustix Merdeka (http://www.trustix.co.id) : distro terbaru yang diproklamasikan sebagai distro Indonesia pertama. Diturunkan dari Trustix Secure Linux yang merupakan turunan dari RedHat Linux (bingung?). Distro ini berorientasi desktop (seperti Corel dan Caldera), namun diset layaknya instalasi program Windows, tak ada aplikasi server sama sekali dan disediakan StarOffice yang langsung terinstal dan siap pakai. Selain itu, distro ini juga dilengkapi artikel dan dokumentasi berbahasa Indonesia. Distro ini cukup irit, hanya sekitar 300 MB, termasuk StarOffice dan desktop KDE2. Tidak dianjurkan bagi yang ingin mengeset server, untuk itu gunakan Trustix SecureLinux, yang untungnya, masih gratis (!).

Selain distro-distro di atas, masih banyak lagi distro yang bisa dicoba, seperti : Storm Linux, Best Linux, DOS Linux, Monkey Linux, Dragon Linux, dan lain-lain. Namun sebagai referensi awal, dua belas distro di atas sudah memenuhi syarat bagi pemula. Akhir kata, selamat mencoba!

Daftar Distribusi Linux

Apendiks :

Penjual Distro (dan Aplikasi) Linux :

Download Linux (distro / aplikasi) :

Info Linux :

Artikel Terkait

back to index


Homepage ini seisinya © 2002-2007 oleh Imam Indra Prayudi 1