Raika Khairunnisa

Brain Beauty Behaviour ~(˘▾˘)~

Apa itu Study Night ? mungkin itu yang terlintas di benak anda.

Study Night jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia memiliki arti Belajar Malam , maksudnya belajar pada waktu malam.

Study Night merupakan salah satu program SMAN Sumsel (Sampoerna Academy) yang pada dasarnya memiliki fungsi untuk memastikan bahwa setiap siswa benar-benar belajar , dalam arti kata guru mengingatkan kita supaya kita tidak bermalas-malasan , bersantai ria sepulang sekolah lalu menghabiskan waktu dengan sia-sia.

 

          Study night telah dijalankan sekitar 1 tahun 6 bulan , semenjak siswa angkatan 2010 bergabung ke sekolah ini. Program ini dilaksanakan mulai dari minggu malam sampai kamis malam. Dari jam 20.00-21.30. Biasanya mereka belajar di ruang kelas, di luar ruang kelas ataupun di tempat yang menurut mereka nyaman untuk belajar.

Gedung E dan F merupakan sarana belajar untuk berdiskusi, berkelompok, dan suasana kelas.

Gedung G merupakan sarana belajar untuk “silent reading”, dimana kondisinya sunyi, sepi dan diam, suasananya sangat mendukung jika besok ada ulangan.

 

          Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda , cara belajar yang berbeda , ini sangat berpengaruh terhadap prestasi siswa itu sendiri.Prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh individu setelah mengalami suatu proses belajar dalam jangka waktu tertentu. Prestasi belajar juga diartikan sebagai kemampuan maksimal yang dicapai seseorang dalam suatu usaha yang menghasilkan pengetahuan atau nilai – nilai kecakapan. Lebih lanjut Nurkancana dan Sunartana mengatakan

 

Prestasi belajar bisa juga disebut kecakapan aktual (actual ability) yang diperoleh seseorang setelah belajar, suatu kecakapan potensial (potensial ability) yaitu kemampuan dasar yang berupa disposisi yang dimiliki oleh individu untuk memcapai prestasi. Kecakapan aktual dan kecakapan potensial ini dapat dimasukkan kedalam suatu istilah yang lebih umum yaitu kemampuan (ability).

 

          Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh siswa setelah siswa yang bersangkutan dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kecakapan nyata (actual) bukan kecakapan potensial. Menurut Nila Parta prestasi siswa pada mata pelajaran matematika dipengaruhi oleh faktor dalam diri siswa yang belajar yang meliputi IQ, motivasi, minat, bakat, kesehatan dan faktor luar siswa yang belajar yang meliputi guru pengajar, materi ajar, latihan, sarana kelengkapan belajar siswa, tempat di sekolah atau di rumah serta di lingkungan sosial siswa.

 

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Belajar merupakan suatu aktivitas perubahan manusia untuk menjadi suatu yang lebih dari sebelumnya. Belajar merupakan perubahan pola pikir, pola rasa, dan pola tingkah laku. Manusia haus belajar untuk bisa mempertahankan hidupnya di dunia ini. Belajar juga merupakan sarana manusia untuk memahami ilmu ataupun segala sesuat yang berkaitan dengan penciptaan Allah.

 

Getari Kasmiarti, siswi dari X.2 mengungkapkan bahwa Study Night itu terkadang berfungsi dengan baik, kebanyakan tidak berfungsi, tetapi ia masih membutuhkan study night itu sendiri. Study night berfungsi jika ada PR jadi ada tempat untuk bertanya. Study night tidak berfungsi dikarenakan sepanjang study night, ia hanya menghabiskan waktunya untuk mengobrol (curhat).

 

Leo Hendrik Pratama , siswa dari X.2 mempunyai pendapat yang sama seperti Getari bahwa study night itu terkadang berguna jika ada kerja kelompok, terkadang juga tidak karena terkadang setelah pulang sekolah atau ada kegiatan lain seperti lomba, ia merasa capek dan ngantuk sehingga ketika study night tidak berkonsentrasi belajar. Ia lebih memilih belajar didalam kelas karena suasana kelas yang dingin,jika diluar kelas suasananya terlalu ramai dan gelap.

 

Arjun Saka Agung, siswa dari X.2 berpendapat bahwa study night itu tidak efektif,hanya membuang waktu, kebanyakan hanya bermain dan suasana yang terlalu ramai sehinnga tidak dapat berkonsentrasi dengan baik.

 

Berbeda dengan pendapat Fitria Sartika, siswa dari X.2 yang berpendapat bahwa ia sangat setuju dengan adanya study night karena jika ia belajar dikamar ia hanya tidur-tiduran saja, dan jika belajar dikelas dia dapat bertanya tentang apa yang belum dia mengerti jika dikamar teman sekamarnya sibuk sehingga tidak enak untuk bertanya.

 

Dea Yulistia, siswi dari XI Ipa 1 berpendapat bahwa setia porang memiliki karakteristik yang berbeda, baginya study night itu tidaklah efektif hanya membuang waktu saja. Kita pulang sekolah sekitar jam 4 terus kita melakukan aktivitas pribadi seperti mencuci, menyetrika, dll. Sesudah itu kita belajar lagi, saya membutuhkan celah waktu antara belajar dan istirahat. Saya lebih konsentrasi belajar pada jam-jam subuh.

 

Devy Melati, siswi dari XI Ipa 1 mempunya pendapat yang sama seperti Dea bahwa Study Night sangat tidak efektif karena Cuma membuang waktu, banyak siswa yang mengobrol dan pacaran. Lebih baik, study night itu dikamar.

 

Sehubungan dengan itu, Gaya belajar mengacu pada cara belajar yang lebih disukai pembelajar. Umumnya, dianggap bahwa gaya belajar seseorang berasal dari variabel kepribadian, termasuk susunan kognitif dan psikologis latar belakang sosio cultural, dan pengalaman pendidikan.

 

Keanekaragaman gaya belajar siswa perlu diketahui pada awal permulaannya diterima pada suatu lembaga pendidikan yang akan ia jalani. Hal ini akan memudahkan bagi pebelajar untuk belajar maupun pembelajar untuk mengajar dalam proses pembelajaran. Pebelajar akan dapat belajar dengan baik dan hasil belajarnya baik, apabila ia mengerti gaya belajarnya. Hal tersebut memudahkan pembelajar dapat menerapkan pembelajaran dengan mudah dan tepat.

 

Gaya belajar merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, sekolah, dan dalam situasi antar pribadi. Dengan begitu gaya belajar akan mempengaruhi seseorang dalam menyerap dan mengolah informasi. Perbedaaan gaya belajar itu menunjukkan cara tercepat dan terbaik bagi setiap individu bisa menyerap sebuah informasi dari luar dirinya. Oleh karena itu, sebagai seorang guru bisa memahami bagaimana perbedaan gaya belajar pada siswanya, dan mencoba menyadarkan siswanya akan perbedaan tersebut, mungkin akan lebih mudah bagi guru untuk menyampaikan informasi secara lebih efektif dan efisien.

 

          Pada intinya Study night itu memiliki sistem yang berfungsi untuk memastikan supaya siswa belajar dengan sungguh-sungguh dan membantu siswa supaya belajar secara teratur dan efektif/efisien. Study night memiliki keuntungan dan kerugian.

Keuntungannya adalah dapat membantu kita jika ada pr, kerja kelompok, diskusi, bertanya kepada siswa lain tentang pelajaran yang belum kita ketahui. Kebanyakan siswa hanya menghabiskan waktunya untuk mengobrol, membuat keributan yang mengganggu konsentrasi, pacaran adapun yang tidur dikelas.


ZING!




Flag Counter

©2013 Raika Khairunnisa