Chat Box

 

 

 

HOME

Articles

 Flag Counter

Education

Gallery

Activities

Older 1, 2, 3, 4 =>

CONTACT [Keep In Touch] :

Semangat Juang Nasionalisme Pemuda Indonesia

By : Edo Setiawan

          Secara umum, setiap negara memiliki sejarah masing-masing dalam perjalanan kemerdekaannya, seperti halnya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam sejarahnya, semangat juang dan jiwa nasionalisme yang sangat kental terlihat sekali pada proses perumusan dasar negara.

Dasar negara yang lahir pada 1 Juni 1945 (Pancasila) merupakan bukti nyata bahwa segala perbedaan yang merupakan hambatan besar dan dapat memicu konflik dapat dijadikan sebuah acuan untuk memperoleh kesepakatan bersama yang mutlak dari proses musyawarah bersama. Dalam proses pembuatan kesepakatan bersama, tidak dapat dipungkiri bahwa perbedaan perspektif masing-masing individu telah membuat banyak pertentangan antar para tokoh Indonesia dalam perumusan setiap sila dalam Pancasila. Meskipun demikian, semangat nasionalisme yang menjadi alasan utama para pejuang tersebut membuat mereka menomorduakan urusan pribadi, hingga kesepakatan bersama dapat ditentukan dengan musyawarah diiringi sikap dan cara berpikir kritis dan positif.

Selain berdiri sebagai acuan untuk memperoleh kesepakatan bersama, ternyata perbedaan-perbedaan yang kita miliki merupakan aset atau harta yang sangat berharga, karena sesungguhnya perbedaan itulah yang membuat kita satu padu. Seperti semboyan Negara Indonesia, “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya walaupun berbeda-beda tapi tetap satu jua. Apabila diterjemahkan per patah kata, kata bhinneka berarti "beraneka ragam" atau berbeda-beda. Berdasarkan situs intetnet wikipedia, kata neka dalam bahasa Jawa Kuna berarti "macam" dan menjadi pembentuk kata "aneka" dalam Bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti "satu". Kata ika berarti "itu". Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.

Sebagai generasi muda bangsa Indonesia, merupakan kewajiban kita untuk mempertahankan juga meneruskan perjuangan tokoh-tokoh Indonesia dan menjadikan teladan sikap nasionalisme mereka yang telah mendarah daging di dalam diri sejak dulu. Semangat nasionalisme tersebut dapat dianalogikan seperti pelangi di senja hari yang memiliki banyak warna yang berbeda-beda yang berasal dari perpaduan berbagai warna dasar. Warna-warna dasar itu salah satunya adalah merah dan putih. Begitu pula dengan bangsa Indonesia,walaupun memiliki banyak perbedaan yang dapat terlihat seperti pelangi yang indah, namun rasa nasionalisme tetap tertanam di dalam diri. Sekarang tugas kita untuk memperlihatkan isi di dalam jubah pelangi; memperlihatkan dan mengekspresikan semangat nasionalisme guna mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia.

Sumber :

Chotib, dkk. 2007. Kewarganegaraan 3 Menuju Masyarakat Madani. Jakarta: Yudhistira.

Mustopo, M.Habib, dkk. 2011. Sejarah 3 untuk SMA Kelas XII SMA Program IPS. Bogor: Yudhistira.

http://id.wikipedia.org/wiki/Bhinneka_Tunggal_Ika

 

Ingatan Sebagai Memori Kehidupan

Oleh : Edo Setiawan

Globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol. Hidup di era globalisasi ini adalah sebuah tantangan. Hal inilah yang mengharuskan kita untuk bertahan, menjadi orang yang berpengetahuan global adalah salah satu cara yang tepat yaitu dengan mengetahui semua informasi dunia yang tersaji.

Mengingat merupakan hal utama yang berpengaruh dalam hal ini. Namun banyak orang berpikir bahwa mengingat adalah hal yang sulit. Kita berpikir bahwa ‘ingatan saya buruk’ atau ‘otak saya sudah penuh atas berbagai informasi’. Hal ini menjadi salah satu penyebab sulitnya siswa dalam belajar. Tetapi itu semua hanya paradigma mereka, sebenarnya mengingat adalah hal yang mudah untuk dilakukan asal mereka bisa mengatur otak mereka.

Dalam proses mengingat kita harus mampu menjalankan fungsi kedua otak tersebut secara bersamaan, sehingga informasi yang ditangkap akan lebih bertahan lama dalam ingatan kita. Untuk menjadi pengingat yang handal kita harus mampu mengatur otak kita, dimana menjaga  keseimbangan antara otak kanan dan otak kiri. Itulah memory champion.

Salah satu cara mengingat yang baik adalah dengan merefleksikan hal yang ingin diingat dengan film kartun. Kita bisa mengingat setiap jalan cerita dalam film kartun tanpa harus berusaha keras untuk mengingat. Karena didalam film kartun terdapat semua unsur yang bisa ditangkap oleh kedua belah otak kita. Di film kartun terdapat bahasa, gambar, warna, dan analisis. Jadi saat menonton film kartun, kedua otak kita bekerja, sehingga informasi tersebut dapat kekal dalam ingatan. Bandingkan jika kita mencoba mengingat pelajaran di sekolah, yang hanya menampilkan informasi yang bersifat analitik, bahasa, dan kalkulasi, kita membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengingat dan dalam waktu yang singkat kita akan lupa dengan apa yang sudah kita pelajari. Untuk itu, dalam memproses informasi yang hanya berbentuk bahasa, kalkulasi, atau analitik, maka kita harus merefleksikannya menjadi gambar, warna, atau imajinasi supaya mudah diingat. Jadi, kedua otak kita digunakan dalam memproses informasi tertentu.

Untuk menjadikan informasi yang kita terima mudah dicerna dan terus tersimpan, kita harus mengubah semua informasinya menjadi informasi yang mempunyai unsur-unsur yang bisa diterima oleh otak kita dengan mesinergikan kedua belah otak kita. Dengan mensinkronasikan fungsi kedua belah otak kita maka akan terwujudlah memory champion.

Memori Ingatan

 

City Plan to be Better City by Decrasing Traffic Jam -Alang-Alang Lebar, Palembang, South Sumatera-

Anggi Trisna Risky; Edo Setiawan; Leo Hendrik Pratama; M. Adnin; Rahmadia Putri

Advisor : Nana Dahlia S.pd

PTL (Pathway to Leadership) is one of project that is handled by XI grade. It seems like CAS that we had before. The students are gouped into twenty groups. Each group should have their own idea to be presented in Open House. One of PTL’s aim is to encourage the students to contribute their selves to the community through many ways which exist in their idea. We take City Plan as the title because our program is making a master plan of certain place in Palembang where we think that it is full of traffic jam. It is in Bypass street Alang-Alang Lebar. We make a miniature of this place and we apply our plan there. We try to help the government to decrease the traffic jam, so we make this city plan to give a solution to solve this problem. It’s shown by adding the roads, the public transportation, limiting the total of private transportation, etc. There are many advantages from this program if we reach the succeed. Firstly, we will not hear any noisiness of the transportation s which are trapped in the road, they will keep moving smoothly without facing the traffic jam. Moreover, the society can spend their time efficiently on the way, because they will not just waste their time waiting for the traffic jam over. Those are several advantages that we can take by decreasing traffic jam. We make the city plan on the board and covered by a wide green carpet. Then, we put the miniature on that. Hope this plan will encourage the government to think more about our traffic’s condition. BETTER TO TRY RATHER TO CRY!

 

 

K

N

O

W

L

E

D

G

E

 

HERE, The Place !

"From Read, You can open the window of the World."

-Stive to be better-

 

Articles

 

W

E

L

C

O

M

E

 

2

 

M

Y

 

W

E

B

S

I

T

E

One man is as good as another until he has written a book -Benjamin Jowett-