The power of sharing

Sunday, March 31, 2013 

Artikel kali ini akan saya bahas tentang kekuatan berbagi. Kenapa saya tertarik akan topic ini, karena ini telah menjadi kenyataan dalam hidup saya sekarang. Mungkin teman-teman asrama saya di SMAN Sumatera Selatan Sampoerna Academy juga mengetahui akhir-akhir ini saya selalu mendapatkan keberuntungan beruntun yang saya baru sadari sekarang. Mulai dari menang lomba diskusi yang saat itu mendapatkan uang 1.75 juta, lomba pidato B.Inggris di Kayu Agung yang mendapatkan uang 1.75 juta juga, beberapa hari kemudian saya mendapatkan komisi karena menjadi panitia dalam salah satu kegiatan pramuka di Kota Palembang sebesar 170 ribu, beberapa hari lagi ada berita dari Ibu Sally, guru B.Indonesia bahwa saya dan dua adik kelas akan mengikuti kegiatan lomba level nasional di Bogor, dan puncaknya adalah ketika Mr. Dariel,Kepala Sampoerna Academy memberikan kami tes yang berhadiah liburan ke Bali. Dan beruntungnya saya mendapatkan kesempatan menjawab tes tersebut dan jawaban saya benar. Kesempatan ke bali pun sudah di depan mata tinggal menunggu kapan harinya. Semua kejadian menakjubkan dan mengejutkan itu terjadi secara beruntun setelah saya menerapkan konsep yang pada awalnya hanya mencoba-coba.

Semua itu berawal dari buku yang saya baca, yaitu �The Secret� buah karya Rhonda Bayern. BUku ini mebahas tentang rahasia terbesar dunia tentang hukum tarik menarik. Ada satu kutipan di dalam buku tersebut yang sangat mengugah hati sampai ke hati yang paling dalam. Kutipan itu berbuny � Dengan berbagi telah memberikan sinyal kepada semesta bahwa kita hidup berkelebiha sehingga bias berbagi�. Saya sempat membacanya berulang kali agar benar-benar mengerti apa makna di balik satu kalimat itu. Sempat terpikir dalam benak ketika melihat kalimat itu. Bukankah dengan membagikan apa yang kita punya malah akan mengurangi apa yang kita punya. ITU MERUPAKAN KESALAHAN YANG SANGAT FATAL. Dengan berbagi, telah mengasumsikan atau menganggap bahwa kita mempunyai sesuatu yang lebih. Ini merupakan do�a yang akan terus memberikan kita kelebihan dua kali lipat.

Melalui teori di atas, saya sempat ingin mencoba setelah mendapatkan hadiah uang dari lomba diskusi dan lomba pidato yang telah saya ceritakan di awal. Uang itu , setengahnya saya berikan kepada ibu saya yang memang saat it membutuhkan uang untuk keperluan di rumah. Setengahnya lagi saya belikan makanan-makanan ringan untuk di bagka teman satu kelas dan teman satu house. Memang uang say sempat menipis, namun, tidak ada rasa menyesal sedikit pun dalam hati ketika uang saya menipis. Hati terasa tentram dan ikhlas, serta saya mencoba untuk membayangkan saya memiliki harta yang lebih, jadi saya bagikan rezeki itu kepada teman-teman satu sekolah dengan cara membelikan makanan-makanan ringan, membayarkan ongkos angkot, dll. Dan sungguh menakjubkan, keajaiban-keajaiban yang tanpa saya sadari mulai dating. Ketika menjadi panitia kegiatan pramuka di kota Palembang, sebenarnya kami tidak memikirkan adanya upah yang akan di berikan, namun ketua panitia memberikan kami uang kerja yang tidak kami harapkan. Keesokan harinya, berita bahwa saya dan kedua adik kelas saya akan mengikuti lomba debat bahasa Indonesia level nasional di Bogor keajaiban kedua yang saya dapat. Tanpa di duga-duga kesempatan itu dating dengan mudahnya. Dan keesokan harinya lagi, quis yang di berikan Mr. Dariel telah memeberikan saya kesempatan untuk ke Bali.sungguh menakjubkan ketika mengingat kembali kejadian-kejadian itu.

Ada satu kisah ketika saya berada di Bogor yang membuat saya mengerti akan konsep ini. Ketika pulang solat jumat, saya memberikan sedekah yang cukup besar kepada masjid melalui kotak amal. Sebelumnya saya jarang mengeluarkan uang untuk kotak amal masjid, apalgi dalam jumlah yang besar. Selain itu, ketika melihat banyak pengemis berada di luar masjid membuat saya menyisihkan uang untuk mereka. Hal ini saya lakuakan karena saat itu, saya yakin aka nada banyak rezeki yang akan dating kepada saya. Ketika pengumuman pembicara terbaik dari perlombaan debat itu yang akan mendapatkan uang 1.5 juta, sempat terpikir di dalam otak mungkin inilah rezeki yang selanjutnya akan dating. Namun, prediksi saya gagal. Gelar itu tidak berrhasil saya raih. Tetapi, di akhir acara kegiatan, seluruh peserta di abgikan uang saku oleh panitia. Subhanallah, itu merupakan rezeki yang menggantikan uang yang telah saya sedekahkan dan jumlahnya 4 kali lipat. Rezeki itu juga muncul ketika kita tidak mengharapkan itu.

Melalui kisah di atas, saya telah merasa yakin dan merasakan betapa luarbiasanya kekuatan berbagi. Mulai dari kejadian-kejadian itu, hidup saya sekarang mulai di penuhi kebutuhan untuk berbagi, bukan hanya berbagi uang, melainkan berbagi ilmu juga.