Life is opera stage,let's do the best to be happy in everlasting world..                                                                                     

WELCOME TO ZELXIA'S SITE

Home        General Diary        Article        FF or Story        Gallery        Television

 

FF or story

[Story]Nanika,manequin bernyawa

Created by : Meirani Khairunnisa

    “Kakak ayo temani aku bermain,ayo..,ayo..”, ajak Joce pada kakaknya. “Ehm,memangnya Joce mau main apa sayang?”, tanya kakak Joce sambil mengelus rambut Joce. “Aku mau main dipsy dengan Kakak”, jawab Joce riang. “Baiklah aku akan bermain dipsy bersamamu, tapi kau ingin bermain dimana?”, tanya kakak Joce. “Umm (Joce terlihat berpikir) ahh,aku ingin bermain di padang rumput yang sangat luas. Supaya kita bisa tidur-tiduran disana dan yang terutama kalau aku jatuh tidak akan sakit dan berdarah.”,” Wow, idemu brlian sekali Joce,tapi dimana kita bisa menemukan tempat seperti itu?”,kakak Joce bertanya. Namun Joce dan kakaknya terlihat sama- sama terdiam. “Aha!!aku tau di padang rumput sebelah hutan berduri,bagaimana kalau kita main disana?”,usul kakak Joce. “Aku mau!!!”,teriak Joce kegirangan. “Kalau begitu ayo kita bergegas.”, ajak kakak Joce sambil menarik tangan Joce membantunya berdiri. “Tapi Kakak, sekarang aku belum bisa berdiri”, rengek Joce memelas. “Aahh baiklah ini berarti saatnya bagiku untuk menjalankan tugasku sebagai kakak Joce yang terhebat di seluruh dunia,naiklah ke punggungku.”, ajak kakak Joce sambil tersenyum. “Terimakasih Kakak.”, Joce memeluk kakaknya sangat erat. Lalu mereka pun menjalan rencana dan misi mereka menuju padang rumput hutan jarum.

    Sesampainya di padang rumput hutan jarum mereka berdua pun langsung berbaring. Menikmati sejuknya angin dan lembutnya belaian rumput. Namun kakak Joce terlhat lelah setelah sampai disana. “Kakak apakah kakak tidak apa-apa?”, tanya Joce khawatir terhadap kakaknya. “Hhh..hhh.. jangan khawatir aku tidak akan pernah merasa lelah demi adikku yang jelek ini.”,kata kakak Joce sambil tersenyum jahil. “Iihh …kakak berlebihan sekali.”, kata Joce sambil meninju lengan kakaknya. Tanpa menunggu berlama-lama mereka pun bermain dipadang rumput yang amat luas itu. Mulai dari permainan yang mereka rencanakan yaitu dipsy hingga permainan diluar dugaan seperti batu gunting kertas dan lomba berlari tiarap dan merangkak.

    Tapi ketika mereka sedang asik bermain aura sekitar mereka mulai berubah dingin, senyap terdengar langkah kaki halus dari hutan jarum. Seketika mereka menghentikan acara bermain mereka. Dua kakak beradik itu terlihat amat ketakutan mereka ingin berlari tapi mereka seakan terkena sihir yang membuat mereka lumpuh tak bisa berdiri apalagi berlari. Mereka hanya bisa berpelukan menunggu kegelapan yang menanti mereka di pintu depan. “Kakak aku takut,hiks..hiks….”,Joce menangis ketakutan sambil memeluk kakaknya. “Kau tidak perlu khawatir Joce aku akan melindungi dengan cara apapun.”,jawab kakak Joce mantap meskipun dalam hati dia juga merasakan hal yang sama.

    Disaat derap langkah itu terdengar sangat dekat mereka pun mulai mengenali sosok yang berjalan menuju  ke arah mereka. Ternyata aura kegelapan itu adalah ayah mereka sendiri. Sang ayah pun sudah ada di depan mata mereka. “A-Ayah ke-kenapa kau kesini?”, tanya kakak Joce terbata-bata karena gugup namun tetap tersenyum. “Jason ikutlah dengan ayah sekarang dan tinggalkan benda terkutuk itu.”, ajak ayah kakak Joce yang diketahui bernama Jason. “Apa maksud ayah benda terkutuk.”,tanya Jason. “Jadi selama ini kau tidak menyadarinya jangan kau sentuh-sentuh lagi dia.”,kata Ayah Jason mulai garang. “Siapa yang ayah maksud terkutuk,apa yang ayah maksud terkutuk itu adalah Jocelyn?”,tanya Jason menatap tajam ayahnya. “Jason! Kau harus tahu dia amat sangat berbahaya dia bukan manusia Jason.”,ayah Jason semakin gencar menyuruh Jason meninggalkan Jocelyn. “Kakak kenapa ayah bilang seperti itu,aku sakit Kak, hatiku terluka.”, ucap Jocelyn pada Jason sambil bercucuran air mata. “Aku sama sekali tidak tahu kenapa ayah bilang seperti itu tapi Jocelyn juga anak ayah dia menyayangi ayah.”,ujar Jason memelas. “Jadi kau lebih memilih boneka iblis!”, umpat ayah Jason dan Jocelyn.

    “Deg …”,Jocelyn tercekat mendengar kata-kata dari ayahnya sendiri. Tiba-tiba mata Jocelyn menjadi hitam, tubuhnya keras dan dingin seperti es, Jocelyn berubah menjadi boneka nanika. Melihat perubahan adiknya Jason hanya bisa menganga tak menyangka bahwa adiknya yang amat di sayangi bisa berubah seperti itu. “Kakak aku ingin burung itu mati.”,ujar Jocelyn yang seperti kehilangan dirinya sambil menunjuk burung merpati di depannya. “A-apa maksudmu Jocelyn?”,tanya Jason panik. Tiba-tiba burung merpati itu meleleh. “Maaf Jason ini sudah saatnya jika dibiarkan adiku bisa membinasakan kita semua,dia memiliki kemampuan memusnahkan sesuatu hanya dengan mengucapkan permintaan baik itu pada benda mati ataupun mahkluk hidup. Sebelumnya dampaknya lebih jauh kita harus membunuhnya Jason.”, Jason yang masih dalam suasana kaget bertambah geram dengan keputusan sepihak ayahnya. “Apa??!!aku tidak bisa menerima keputusan itu ayah jika kau ingin membunuhnya maka kau harus membunuh diriku juga.”, ucap Jason tegas.” Maaf Jason ayah tidak punya pilihan lain.”,ujar ayah Jason sembari mengeluarkan pedang dari sabuknya. “Hyaaa…”,ketika ayah Jason ingin menebas kedua anaknya. Jason hanya bisa menutup mata sambil memeluk Jocelyn. “Aaaaahh…”, terdengar suara jeritan seseorang yang amat histeris. Ketika Jason membuka matanya dia pun sadar bahwa dia dan Jocelyn belum mati. Saat berbalik kebelakang dia hanya melihat ayahnya tergeletak, tubuhnya terlihat meleleh. Jason hanya terduduk lemas mencoba menerima kenyataan bahwa ayahnya terbunuh oleh adiknya sendiri, “Hiks…maaf ayah”,sesal Jason. Saat berbalik dia melihat adiknya dengan mata tertutup dan wajah yang amat damai. “Jocelyn apa kau tertidur?”, tanya Jason menyenggol tubuh Jocelyn yang amat dingin. “Joce ini sudah saatnya pulang Joce.”, ungkap Jason mulai panik. “Joce bangun, bangun!!!”,Jason mencoba menyadarkan Jocelyn yang ternyata memilih untuk mengorbankan dirinya demi ayahnya, serta membunuh ayahnya untuk melindungi kakak tercintanya. Jason pun mulai bercucuran air mata”Tidak, Joce kau tidak boleh meninggalkan kakak!Tidaaakkkk!!!”.

    “Tidakkkk!!!!!!”,jerit Jason sambil terbangun dari mimpi yang membuat bantalnya basah karena air mata. “Hhh…hhhh…”, Jason terengah-engah mengambil napas mencoba menyadarkan dirinya dari mimpi buruk. “Kak, kau kenapa?apa kau habis mimpi buruk?sebaiknya kau minum air putih dulu itu akan membuatmu merasa lebih baik.”, ujar Jocelyn tulus sambil menyerahkan segelas air putih kepada Jason. Jason melihat Jocelyn tidak percaya, dia menyentuh wajah Jocelyn. Tiba-tiba ayah mereka masuk ke kamar,Jason terlihat menegang namun ternyata,”Jason,Jocelyn sebaiknya cepat turun ke ruang makan karena Ibu telah memasak sarapan yang amat lezat.”ujar ayah mereka lalu mencium kening Jason dan Jocelyn.  Jason pun tersenyum mengambil gelas yang diberikan Joce dan meletakannya di meja. Seketika Jason memeluk Jocelyn dengan sangat erat. “Kakak berjanji tidak membiarkan apapun terjadi padamu.”,ungkap Jason lirih. Jocelyn terlihat bingung mendengar pernyataan kakaknya, namun dia cepat menyadari, “Ooohh.., hihi..sepertinya Kakak baru saja bermimpi tentang diriku.”.

 

 

What time is it?

 

 

 

What date is today?

 

 

 

 

 

 

Radio,emm hot news

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Recent Post :

 

CNN News ^_^

 

 

 

 

 

 

 Flag Counter

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

© Copyright 2013. All rights reserved.

  Get my G-mail ^_^

 G   

 
HTML Comment Box is loading comments...