Kesungguhan Mencari Hidayah

Kemana saja kaki melangkah, saat bergulung diujung pengabdian pada apa yang selama ini dianggap benar atau yang paling benar
berakhir pula langkah itu disisi yang sama yaitu kematian.
setiap keinginan yang tak sampai atau kehendak yang belum terlaksana ternyata tidak lagi disesalinya kecuali dosa-dosanya
teman-teman yang dibanggakan sepanjang waktu hidupnya, tak satupun yang tersedia untuk membantunya kecuali amal baiknya.
saat-saat seperti itu tak lebih sejengkal jaraknya dari nafas hari ini.
Kehidupan berjalan seperti air mengalir, seakan “begitu-begitu saja” akan membawa keselamatan sampai ke samudra maha luas yang tenang dan penuh kecerahan.
Sesungguhnya bila tiada kesungguhan untuk melihat kembali keruhnya air yang membawa selama ini dan mencoba menjernihkannya maka akan berujunglah di samudra yang dasyat ombak dan badainya, yang begitu menyentuhnya tereseretlah dan tiada lagi pertolongan.
Kesadaran akan hal ini hanya hidayah-Nya yang sanggup menghadirkannya

“Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit seolah-olah ia sedang mendaki ke langit.” (QS. Al-An’aam (6):125)

Bila Waktu Tlah Berakhir

Ketika kita mengingat mati, sesungguhnya tidak ada yang berharga dimuka bumi ini kecuali amal baik kita. Seperti yang dilantunkan Opick dalam lagu Bila Waktu Tlah Berakhir, berikut ini ...

Bagaimana kau merasa bangga akan dunia yang sementara, Bagaimanakah bila semua hilang dan pergi meninggalkan dirimu
Bagaimanakah bila saatnya waktu terhenti tak kau sadari, Masihkah ada jalan bagimu untuk kembali mengulangkan masa lalu

Dunia dipenuhi dengan hiasan, semua dan segala yang ada akan kembali padaNya, Bila waktu tlah memanggil teman sejati hanyalah amal, Bila waktu tlah tlah terhenti teman sejati tinggallah sepi

Semoga bisa menjadi renungan yang bermanfaat, Semoga Allah melimpahkan ampunanNya, Amin