Kabar
di Ujung Hari
Sesungguhnya
ketika dunia pagi bersinar
dunia malam menangisi kenyataannya
sekehendak hati yang tergerak
segagah angan-angan untuk kekal
seperti sekumpulan serangga bernyanyi parau
terbangnya angin ke
ujung ufuk
semilir berkabar kekecewaan
tertatih letih dan putus asa
menangisi hari yang tak lagi tersisa
seperti daun-daun di musim gugur
berduyun-duyun bersenang
diri
berbondong riuh menggapai mimpi
seakan detik tiada pernah berhenti
bergelora gema meski hati jatuh dan runtuh
tak ada kesungguhan
diujung hari
selain melampaui batas dan berlupa diri
sementara waktu bersaksi takkan pernah kembali
sampai saatnya tiba sesal tiada berguna
Syawal, 1426H
Mengharap...
Astaghfirullah... Dunia tersungkur...
Kabar di ujung hari... Kejayaan
... Kejayaan
Dunia
berdiri bertolak pinggang
dengan angkuh
berjalan tengadah seakan langit takkan pernah runtuh
berbicara tinggi setinggi menara tujuh
hidup berbangga hingga puncak tertempuh
sedang bibirnya tak
pernah tersentuh ayatMu
telinganya tiada mendengar kebenaranMu
fikirnya menjunjung tinggi logika semu
hatinya terkunci keras membatu
berkibar kejayaannya
dunia digenggamnya erat berlimpah
setiap langkahnya adalah uang dan kesenangan
dari pagi hingga pagi berulang
saatnya jika tiba
waktunya
semua itu tiadalah berguna
kecuali beban yang teramat berat dipertanggungjawabkan
keangkuhannya menjadi nista dan dihinakan
kejayaan dunianya menjadi azab semata
tiada daya semua penyesalan
dengan derita yang tak pernah terperikan
Syawal,
1426H
|