Mengharap
Surga
masaku lewat tanpa
sempat berucap
waktuku berdetak di putarannya yang terpenggal
kini berdiri aku
di sisi lain kehidupan ini
perjalanan yang melelahkan
kini bukan lagi beban
berhenti disini, meski
tertatih
dalam peluh kerinduan pencarian
ketenangan semu itu telah sirna
kegundahan perlahan tersingkirkan
di kepingan yang nisbi berbatas
yang tak sadari bahkan degub jantung sendiri
yang begitu dekat bahkan lebih dekat lagi
yang sempurna
yang teduh
yang merengkuh
damai....
sungguh rentang itu tiada jarak lagi
Tapi tiba-tiba...
semburat surya menerobos jendela
mimpi damaiku...
bahkan adalah kelalaianku
hinanya diri ini...
masih pantaskah engkau mengharap surga-Nya
berselimutlah engkau
hai pemalas
mendengkurlah seperti babi
bermimpilah tentang surga dengan taman-tamannya yang indah
selama engkau sempat
karena mungkin lusa tak sempat lagi
tapi tetapkanlah niatmu itu
mimpi duniamu itu hanya khayalan belaka
sungguh...
hanya mimpi
sedang sesungguhnya
aku...
merantai diriku sendiri pada kehinaan
sungguh...
balasan itu setimpal dengan perbuatan
3
Muharram, 1427H
Mengharap...
Astaghfirullah... Dunia tersungkur...
Kabar di ujung hari... Kejayaan
...
|