Mekkah Madinah
Bismillahirrohmanirrohiim

Barang siapa mengehendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia ini tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.
(QS. Huud (11) : 15 - 16)
contact me
link
Home

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Selamat Datang di guss!

Beberapa hari duduk didepan layar sambil sedikit cuek dengan hiruk pikuk rumah yang macam-macam aktivitasnya, (yah beginilah kadang-kadang ego mengalahkan segalanya), bela-belain untuk menyelesaikan tahap pertama perubahan wajah website ini. Padahal ... untuk apa to? tidak lebih dari ambisi pribadi yang masih ingin ini dan itu, yang lalu masih ada pengin yang baru...itulah manusia!, dan kalau sudah punya yang baru, pengin lagi yang lainnya, nggak bakal ada habis-habisnya. Padahal nggak lebih semua itu urusan dunia semata, kalau terus diperturutkan akan lalai kesudahannya. Semoga ini tidak terjadi ya... kita jaga hati saja selalu... seperti lagunya Aa' Gym " jagalah hati, jangan kau nodai, jagalah hati lentera hidup ini..."

Liburan pun akhirnya berlalu, dan Alhamdulillah website ini akhirnya bisa hadir dalam wajah baru yang lebih "ringan" meski belum lengkap semuanya. Jika tidak berkeberatan mohon saran-kritiknya, dan sering-sering ya berkunjung..!

Jangan segan untuk berbagi kesan, trims!

Wassalamu'alaikum Wr. Wb


Renungan
Kesungguhan
Bila waktu...

Syair
Astaghfirullah
Dunia tersungkur...
Kabar diujung...
Kejayaan...

Buku
Jangan Bersedih 4
Jangan Bersedih 3
Jangan Bersedih 2
Jangan Bersedih 1
Saatnya untuk menikah
Wahai anakku, inlah nasehat...
Menjadi santun & bijak
Jangan melampui batas

Grafis
galeri1
galeri2

Radio
LPS
QSL
SIO
IRC
Frekwensi

Pernik
Sticker
Kartu
Vandel
Lain

 


 


Tentang Mekkah Madinah dari Wikimedia

Tentang cinta dunia
Sebuah catatan pendahuluan


Apa yang dimaksud dengan dunia? firmanNya : ” Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, .... dan kehidupan dunia ini tak ada lain hanyalah kesenangan yang menipu” (QS. Al-Hadiid : 20).
Dunia adalah segala sesuatu yang membuat kita lalai dari ketaatan kepada Allah. Sholat, puasa atau sedekah tetap dikatakan urusan dunia jika niatnya hanya ingin dipuji oleh mahluk sehingga melalaikan hati.
Sebaliknya, orang yang sibuk siang-malam mencari uang untuk didistribusikan kepada yang memerlukan untuk kemaslahatan umat (bukan untuk kepentingan pribadi), maka dia tidak dikatakan lalai terhadap Allah, walau aktivitasnya seolah duniawi. Artinya segala sesuatu yang membuat kita taat pada Allah maka hal itu bukanlah urusan dunia.
Bagaimana ciri orang yang cinta dunia? Jika seseorang mencintai sesuatu, maka dia akan diperbudak oleh sesuatu yang dicintainya itu. Jika orang sudah cinta dunia, maka akan datang berbgai penyakit hati. Dia menjadi sombong, dengki, serkah atau lelah memikirkan hal yang tak ada. Semakin dia mencintai dunia, dia akan semakin serakah. Bahkan, dia bisa berbuat keji untuk mendapatkan dunia yang diinginkannya. Pikirannya selalu terfokus pada dunia, pontang-panting siang malam mengejar dunia untuk kepentingan sediri.
Ciri lainnya adalah takut kehilangan. Seperti orang yang bersandar pada kursi, dia akan takut sandarannya diambil. Orang bersandar pada pangkat atau kedudukan, dia akan takut jika pangkat atau kedudukannya diambil. Oleh karena itu , pecinta dunia tidak akan pernah bahagia.
Rasulullah yang mulia, walau “dunia” lekat dan mudah baginya, tetapi semua itu tak pernah mencuri hatinya. Misalnya, saat pakaian dan kuda terbaiknya ada yang meminta, beliau memberikannya dengan ringan. Beliau juga pernah menyedekahkan kambing sebanyak satu lembah. Inilah yang membuat beliau tak pernah terpikir untuk berbuat aniaya.
Semua yang ada dilangit dan di bumi titipan Allah semata. Kita tidak mempunyai apa-apa. Hidup di dunia hanya mampir. Terlahir sebagai bayi, membesar sebentar, menua dan akhirnya mati. Kemudian terlahir manusia berikutnya, begitu seterusnya.
Bagi orang-orang yang telah sampai pada keyakinan bahwa semuanya titipan Allah dan total milik-Nya, dia tak akan pernah sombong, iri, maupun dengki. Bahkan ia akan selalu siap jika titipan-Nya diambil oleh Pemilik-Nya, karena segala sesuatu dalam kehidupan dunia ini tak ada artinya. Harta, gelar, pangkat, jabatan dan popularitas, tak ada artinya jika tak digunakan dijalan Allah. Hal yang berarti dalam hidup ini hanyalah amal-amal kita. Oleh karena itu janganlah “ada tiadanya dunia” ini meracuni hidup kita. Dengan “adanya” jangan sombong, dengan “sedikitnya” tak usah minder.
Kita harus meyakini siapapun yang tidak pernah berusaha melepaskan dirinya dari kecintaan dunia, akan sengsara hidupnya. Mengapa? Sumber segala fitnah dan kesalahan adalah ketika seseorang begitu mencintai dunia. Semoga Allah mengaruniakan nikmatnya hidup yang tak terbelenggu oleh dunia kepada kita, Amin

  Dikutip dari buku “Zikrul Maut” karya Aa’ Gym, terbitan MQS Publising, 2005
   

 


mengintip versi sebelumnya
mengintip versi flash


Other LinkLINKS

Assunnah
Alsofwah
Eramuslim
Hidayatullah
Harun Yahya
My-Quran

yahoo
yahoomail
google
geocities

Voice of America
Radio BBC
Radio Nederland
Radio Korea International
Radio Japan NHK World
Radio Taiwan International
Deutsche Welle
Other links

 


dunia kalbu
Dunia tersungkur...
Astaghfirullah...
Kabar di ujung hari...
Kejayaan...

guest book

 

home-link-contact-renungan-syair-buku-grafis-radio-pernakpernik
1